12 dari 200 Pendemo Omnibus Law yang Diamankan Polda Metro Jaya Ternyata Reaktif Covid-19

KONSTRUKTIF.id, JAKARTA – Usai disahkan menjadi UU Cipta Kerja pada Senin (5/10) kemarin, aksi demo buruh dan mahasiswa masif terjadi di berbagai daerah.

Bahkan, tak sedikit aksi demo yang kemudian berakhir ricuh. Akibatnya, tak sedikit pula yang kemudian mengalami luka-luka.

Di wilayah hukum Polda Metro Jaya, total 200 orang diamankan dari aksi demo yang berujung anarkis itu.

Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Yusri Yunus kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Rabu (7/10/2020).

“Ada sekitar 200 lebih orang yang diduga kelompok anarko berupaya untuk bergabung melakukan demonstrasi di depan Gedung DPR,” kata Yusri.

200 orang tersebut, sambung mantan Kabid Humas Polda Jabar itu, diamankan dari Jakarta Barat dan Jakarta Pusat.

Mereka, kata Yusri mendapat informasi ajakan melakukan demontrasi di depan Gedung DPR dari sosial media.

Usai diamanakan, 200 orang tersebut langsung menjalani pemeriksaan dan rapid test.

Hal itu dilakukan untuk mengetahui apakah mereka terpapar virus asal Kota Wuhan, China itu atau tidak.

Dari 200 orang, sambung Yusri, 90 di antaranya sudah menjalani rapid test.

Yang cukup mengejutkan adalah, pihaknya mendapati bahwa 12 orang dinyatakan terindikasi terpapar Covid-19.

“12 orang dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan test swab,” terangnya.

Sampai saat ini, pihaknya juga sudah mengisolasi 12 orang dimaksud.

“Kepada yang bersangkutan. Insyallah sambil rencana amankan sementara diisolasi sambil menunggu hasil swab,” tuturnya.

Jika kemudian dari 12 orang tersebut ada yang dinyatakan positif Covid-19, maka yang bersangkutan langsung dikarantina di Pademanngan, Jakarta Utara.(pojoksatu.id)