Bandar | Konstruktif.id – Sukardi Sinaga (45), terlihat gembira, karena induk kambing yang dipelihara sudah melahirkan. Itu pertanda, ternak kambingnya bertambah.
Sukardi mengungkapkan, dia sudah 20 tahun menekuni usaha ternak kambing. Dan saat ini, ada 50 ekor kambing di kandang yang berada di belakang rumahnya di Kampung Rawa Bening, Nagori Bandar Rakyat, Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun. Kandang itu tertata rapi.
“Sepanjang 20 tahun ini, boleh dikatakan tidak ada masalah dalam perawatannya,” kata Sukardi yang turut hadir pada acara penyerahan SK kepengurusan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Himpunan Masyarakat Batak Toba (Humatob) Kecamatan Bandar di Nagori Bandar Rakyat, Minggu (28/02020).
Sukardi mengungkapkan, usaha ternak kambing sudah dimulai ketika dia bersama istrinya masih memiliki seorang anak.
MANTRI HEWAN
Sukardi menjelaskan, untuk perawatan, khususnya terkait masalah kesehatan, bersama peternak lainnya, berkoodinasi dengan mantri hewan di Petatal, Sei Bejangkar.

“Kita mendapatkan penyuluhan dari mantri, bagaimana cara menyuntik dan penyediaan vitamin. Jadi, perawatan lebih terkontrol,” katanya.
Begitu juga masalah penyediaan makanan, tidak ada kendala, karena persediaan sangat cukup.
Makanan jenis rumput-rumputan atau daun ubi, masih gampang mendapatkannya di sekitar Nagori Bandar Rakyat.
PEMASARAN SAMPAI KE KUTACANE
Menurut Sukardi, usia perawatan kambing hingga 6-7 bulan, sudah dapat dipasarkan.
“Pemasarannya, selain untuk memenuhi permintaan di wilayah Simalungun maupun Pematangsiantar, juga sampai ke daerah lain, diantaranya ke Kutacane dan daerah Aceh lainnya,” kata Sukardi Sinaga.
Dari usaha tersebut, Sukardi tidak hanya menyediakan kebutuhan kambing pedaging.
“Kita juga menyediakan susu kambing, yang setiap hari berproduksi 10 botol air mineral ukuran sedang dengan harga jeput ke tempat Rp10.000, diantar ke tempat Rp12.500,” katanya. (Singly)