Medan | Konstruktif.id
Pimpinan Pusat Gereja Balai Keselamatan Indonesia, Kolonel Yusak, menyatakan ungkapan duka dan pernyataan resmi atas tragedi kekerasan di Lewonu, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah pada Jumat (27/11).
Pernyataan resmi telah dilansir dalam laman salvationarmy.org, Sabtu (28/11) dengan judul “The Salvation Army Grief and Sorrow of Lewonu Outpost Lembantongoa Terrorism.”
Pimpinan Gereja Bala Keselamatan Indonesia, menyatakan:
1. Perasaan duka dan simpati yang mendalam terhadap korban yang meninggal dan keluarganya serta seluruh jemaat yang terdampak. Mendoakan keluarga yang berduka, bahwa Allah Roh Kudus memberikan penghiburan bagi keluarga yang berdukacita.
2. Bahwa tindakan kekerasan, dengan alasan dan cara apapun, merupakan tindakan pelanggaran hukum dan hak asasi manusia.
3. Memberi apresiasi setinggi-tingginya bagi Komandan Divisi dan para Opsir Bala Keselamatan yang telah berkoordinasi cepat dengan aparat kepolisian serta pemerintah Kabupaten Sigi dan Propinsi Sulawesi Tengah untuk langkah penanganan peristiwa ini serta perlindungan bagi warga.
4. Meminta dengan sangat Pemerintah dan Kepolisian terkait untuk terus meningkatkan langkah antisipatif terhadap gerakan kejahatan dan sadis yang masih ada sampai saat ini, agar peristiwa yang terjadi di Lewonu, Lembantongoa tidak terulang kembali di kemudian hari.
5. Mengharapkan Pemerintah dan Kepolisian Kabupaten Sigi-Sulawesi Tengah dapat segera mengungkap pelaku serangan brutal ini, memberi tindakan yang sesuai dan mengusut serta membasmi jaringan-jaringan kejahatan ini.
6. Menghimbau agar para Opsir Bala Keselamatan dan seluruh jemaat Gereja Bala Keselamatan tetap tenang namun waspada dan berhati-hati. Diharapkan tidak menyebarkan informasi dan gambar yang tidak benar/tidak layak disebarkan berkaitan dengan peristiwa ini melalui media apa saja, agar tidak meresahkan kehidupan sosial kemasyarakatan. Mari sebarkan berita pengharapan dan galang kesatuan dalam doa untuk saling menguatkan. Kami mengajak agar dalam ibadah Hari Minggu, 29 November 2020 dilaksanakan doa khusus di masing-masing tempat (rumah dan gereja sesua protokol kesehatan) dengan hening 3 menit untuk mendoakan keluarga dan jemaat yang berduka dan meminta Damai Sejahtera Allah dinyatakan di bumi ini.
7. Mengajak lembaga gereja dan lembaga keagamaan lainnya beserta seluruh masyarakat untuk selalu siaga, serta membangun jejaring keamanan dan koordinasi antar lembaga agar dapat bersama-sama mencegah aksi-aksi kejahatan serupa di negeri yang kita cintai ini.
Berkat damai sejahtera Allah, Kasih Tuhan Yesus Kristus, dan Kuasa Roh Kudus menyertai, melindungi dan menguatkan kita semua!(red)
Discussion about this post