Toba, Konstruktif.id
Pemkab Toba melalui Satuan Tugas Pemindahan Pedagang kembali melakukan pengundian 400 unit lapak di Pasar Balairung Balige, yang baru direvitalisasi menjadi pasar modern, Senin (19/9/22). Desaign revitalisasi Pasar Balige sebenarnya mengakibatkan jumlah kios dan ukuran lapak menjadi berkurang dari jumlah sebelum di revitalisasi.
Hal ini menimbulkan polemik dan keresahan bagi 573 pedagang yang selama ini mengais rejeki di sana. Bahkan, baru-baru ini, para pedagang melakukan aksi unjuk rasa menolak kehadiran bangunan pasar itu.
Namun atas upaya pendekatan sosialisasi yang persuasif dari Pemkab Toba, para pedagang dapat perlahan menerima kehadiran pasar itu, hingga berlanjut ke tahap sosialisasi proses pembagian kios dan lapak.
Guna pemerataan kepemilikan kios dan lapak yang baru dibangun, Pemkab Toba mensiasati pembagiannya. Di antaranya terlebih dahulu melakukan verifikasi jumlah kios dan lapak, serta jumlah pedagang yang akan memanfaatkannya, kemudian melakukan pengundian.
Upaya pemerataan kepemilikan kios bagi para pedagang telah dirancang oleh Satgas Pengembalian Pedagang Pasar Balige melalui skema pembagian kios dan petak. Di mana, salah satunya terjadi pengurangan kepemilikan kios dan lapak yang sebelumnya dimiliki pedagang setelah revitalisasi rampung.
Sebagai informasi, hasil pembangunan revitalisasi Pasar Balige menyediakan 221 unit kios dan 440 unit lapak yang akan dimanfaatkan oleh 573 pedagang, melalui skema pembagian. Selain itu, terdapat fisik unit bangunan lain di antaranya ruang rias, toilet, mushola dan area galeri bidang kepariwisataan lainnya.
Hari ini, Senin (19/9/22), berlangsung pengundian dan pembagian lapak sebanyak 440 unit bagi 352 pedagang. Seluruh rangkaian verifikasi hingga pengundian berjalan aman, walau terdapat komunikasi yang cukup alot dari sejumlah pedagang.
Marlon Sianipar, salah seorang pemilik kios merasa kurang puas pada pengundian kios yang dilakukan, Sabtu (17/9/22) lalu. Pihaknya merasa dirugikan, akibat jadwal pengundian tahap kedua kios yang tersisa dari pengundian tahap satu, tidak ada pemberitahuan padanya.
“Sepertinya, pengundian itu berkesan dipaksakan malam minggu kemarin, di tengah kami sudah pulang setelah pengundian tahap satu berakhir, pengundian tahap dua untuk 20 unit kios tersisa dilaksanakan malam itu juga tanpa pemberitahuan resmi, ada apa didalamnya kok bisa seperti itu?” katanya.
Saat ini, proses pengundian lapak masih berlangsung. Lapak sebanyak 400 unit akan diundi dan dibagi kepada 352 jumlah pedagang. Turut hadir Sekdakab Toba Augus Sitorus, Kadis Perindagkop Salomo Simanjuntak, Asisten Perekonomian Pembangunan Jonni Lubis, dan sejumlah pejabat Pemkab lainnya serta unsur Forkopimda salah satunya Polres Toba dan TNI. (*/Jepri S)
Discussion about this post