Elon Musk, miliarder yang juga bos perusahaan otomotif Tesla, memperkenalkan seekor babi bernama Gertrude dengan chip seukuran koin di otaknya, untuk mendemonstrasikan rencana ambisiusnya mencangkok chip komputer pada makhluk hidup.
“Ini seperti Fitbit (produsen jam tangan canggih yang berfungsi sebagai pelacak aktivitas) di tengkorak Anda dengan kabel kecil,” kata pengusaha dan miliarder itu dalam sebuah pernyataan yang disiarkan melalui YouTube.
Perusahaan start-up Neuralink miliknya akan melakukan percobaan penanaman chip itu pada manusia.
Penanaman chip itu akan memungkinan seseorang untuk mengontrol ponsel atau komputer dengan pikirannya.
Musk berpendapat bahwa chip ini nantinya dapat digunakan untuk mengobati penyakit seperti demensia atau pikun, parkinson dan cedera tulang belakang.
Tapi ambisi jangka panjangnya adalah mengantarkan pada zaman yang disebut Musk sebagai “kognisi manusia super”, sebagian untuk memerangi kecerdasan buatan yang begitu kuat, yang menurutnya bisa menghancurkan umat manusia.
Gertrude adalah salah satu dari tiga babi di kandang yang mengambil bagian dalam demo webcast hari Jumat (29/08).
Dia membutuhkan waktu beberapa saat untuk terbiasa, tetapi ketika dia makan dan mengendus sedotan, aktivitas tersebut muncul pada grafik yang melacak aktivitas sarafnya.
Dia kemudian mengabaikan semua perhatian di sekitarnya.
Prosesor di otaknya mengirimkan sinyal nirkabel, yang menunjukkan aktivitas saraf di moncongnya saat mencari makanan.
Musk mengatakan perangkat Neuralink yang diperkenalkan lebih dari setahun yang lalu, telah disederhanakan dan dibuat lebih kecil.
“Ini benar-benar pas di tengkorak Anda. Bisa di bawah rambut Anda dan Anda tidak akan tahu.”
Didirikan pada 2017, Neuralink telah bekerja keras untuk merekrut ilmuwan, sesuatu yang masih diiklankan oleh Musk di Twitter bulan lalu dan yang menurutnya adalah tujuan demo yang dilakukan Jumat lalu.
Perangkat yang dikembangkan perusahaan itu terdiri dari perangkat kecil yang berisi lebih dari 3.000 elektroda yang dipasang pada benang fleksibel yang lebih tipis dari rambut manusia, yang dapat memantau aktivitas 1.000 neuron otak.
Menjelang siaran web tersebut, Ari Benjamin, dari Lab Kording di Universitas Pennsylvania, mengatakan kepada BBC News bahwa batu sandungan sebenarnya untuk teknologi tersebut adalah kerumitan otak manusia.
“Begitu mereka memiliki rekaman, Neuralink perlu memecahkan kode dan suatu saat akan mencapai penghalang yaitu kurangnya pemahaman dasar kita tentang cara kerja otak, tidak peduli berapa banyak neuron yang mereka rekam.
“Menguraikan tujuan dan rencana pergerakan sulit dilakukan jika Anda tidak memahami kode saraf tempat hal-hal itu dikomunikasikan.”
Perusahaan milik Musk, SpaceX dan Tesla, menjadi pusat perhatian publik atas upayanya mendorong kemajuan dalam penerbangan luar angkasa dan kendaraan listrik.
Tapi kedua perusahaan itu juga menunjukkan kebiasaan pengusaha membuat pernyataan berani tentang suatu proyek yang akhirnya memakan waktu lebih lama untuk diselesaikan dari yang direncanakan.
Discussion about this post