SIANTAR | Konstruktif. Id
Sebuah bengkel mobil di Jalan Danau Toba, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, dilaporkan warga setempat ke Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Laporan dilayangkan karena warga mengeluh adanya kegiatan operasional bengkel yang bikin bising.
“Kami minta kegiatan di bengkel dibubarkan. Mereka melanggar ketentraman dan ketertiban umum dalam bentuk gangguan kebersihan dan kebisingan, kami warga setempat resah,” jelas Rosita boru Girsang, warga sekitar dihubungi Rabu (15/12) sore.
Rosita mengatakan, bengkel itu sama sekali tak memiliki Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UKL-UPL). Bangunan tempat usaha bengkel di lokasi padat penduduk itu kata Rosita, juga diduga tidak dilengkapi SLF Sertifikat Laik Fungsi.
“Bengkel itu punya Jefri Parlindungan Munte. Baru mau sebulan aktif. Selain bising, asap mobil sampai masuk ke rumah rumah, di sini kan padat penduduk. Belum lagi oli-oli mobil itu kadang mau sampai kececeran. Pokoknya mengganggu kalilah, mau tidur aja pun kadang susah,” katanya.
Sambung Rosita, pihaknya sudah menyurati Lurah Siopat Suhu Mongunsidi Purba. Surat itu dilayangkan tertanggal 22 November 2021. Setelah lurah melayangkan surat teguran kepada pemilik, bengkel masih beraktivitas seperti biasa.
“Itulah anehnya, sudah dilayangkan surat tapi seperti tak diindahkan. Kami juga sudah mengadu kepada pengacara Azman Sidauruk. Kami minta pada beliau untuk melanjutkan laporan kami ini sampai ke Satpol PP dan tadi sudah berlangsung. Semoga ditindak cepat,” kata Rosita.
Kasi Ops Satpol PP Kota Siantar Arfin Sinaga yang dihubungi wartawan membenarkan, pihaknya sudah menerima laporan dari warga yang keberatan. Senin depan kata dia, rencananya masalah tersebut diselesaikan secara musyawarah.
“Iya, kalau laporan uda seminggu lalu. Jadi sudah kami surati pemilik bengkel, dan dia uda hadir di kantor. Rencana mau digelar musyawarah di kantor camat. Hari Senin depan, karena masih banyak kegiatan. Kalau ada yang keberatan, bisa kami segel, nunggu waktulah,” tukasnya. (*/Gabriel Simanjuntak)
Discussion about this post