Balige | Konstruktif.id
Pembangunan tugu utama Raja Marsundung Simanjuntak di Desa Parsuratan Balige, Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, kini telah selesai.
“Tugu utamanya sudah selesai. Tetapi ada pekerjaan sedang berproses saat ini yakni pembangunan tiang besi dan balok pantasi,” ujar Ketua Pelaksana Pembangunan Tugu, Pardomuan Nauli Simanjuntak, kepada Ketua Umum Panitia Pembangunan, Jamres Simanjuntak, dihadapan panitia lainnya di Marhara Ballroom Hotel Parsaringar Balige pada acara konfrensi pers dengan sejumlah media cetak, online dan televisi, Kamis (18/8/2022).
Pardomuan menjelaskan, pembangunan fisik tugu di mulai 6 Januari lalu, 6 bulan kemudian, pengerjaan tugu utama selesai. Demikian halnya parkiran. Alasan parkiran lebih dulu dibangun dari pekerjaan lain, lanjut Pardomuan, karena pomparan Raja Marsundung Simanjuntak sudah banyak datang ziarah. Maka dengan adanya parkiran, kendraan bisa teratur parkir.
Selain itu dijelaskan juga, demi kesempurnaan tugu, panitia pembangunan berencana akan membangun fasilitas lainnya, antara lain gapura, pagar, perpustakaan, ruang doa, toilet dan ornamen gorga batak sehingga tugu lebih indah. Terkait fasilitas ini, pihaknya berharap pomparan Raja Marsundung Simanjuntak dimanapun berada mau berpartisipasi.
“Jika ada yang mau membangun satu dari beberapa fasilitas yang direncanakan, panitia akan mengabadikan nama penyumbangnya pada bangunannya. Namun jika tidak ada, bukan berarti terhenti. Pembangunan fasilitas dimaksud, akan tetap kami lanjutkan hingga selesai sesuai rencana,” ujarnya.
Usai memaparkan progres pembangunan tugu, Pardomuan menjelaskan sumber pendanaan pembangunan tugu setinggi 17 meter yang dibangun diatas lahan kurang lebih 460 meter persegi tersebut.
Dana pembangunan tugu, kata Pardomuan, bersumber dari pengumpulan dana yang dilakukan panitia tahun 2018 sebesar Rp. 115.777.000. Pinjaman sementara dari Ketua Umum Jamres Simanjuntak untuk pembelian lahan tambahan guna perluasan lokasi tugu sebesar Rp. 303.500.000. Pinjaman panitia dari Ketua Umum Jamres Simanjuntak tahap I Rp 300.000.000. Pinjaman tahap II juga dari Ketua Umum Jamres, sebesar Rp 205.000.000.
Kemudian pinjaman panitia kepada Ketua Pelaksana Pardomuan Nauli Simanjuntak Rp. 294.470.000 dan sumbangan dari donatur / partisipasi untuk pembangunan, mulai tanggal 11 Januari – 10 Juli sebesar Rp 275.510.000.
“Bila kami jumlah, total uang masuk, meskipun sebahagian besar masih pinjaman telah mencapai Rp. 1.494.257.000,” terang Pardomuan
Sementara pengeluaran untuk kepentingan pembangunan, mulai pondasi, pembelian lahan tambahan dan pembangunan fisik tugu dan lainnya, jelas Pardomuan, telah menelan biaya sebesar Rp 1.494.256.000, dengan rincian, untuk pekerjaan pondasi bored pile tahun 2018 sebesar Rp 115.777.000. Belanja bahan material, sewa peralatan dan pembelian lahan mencapai Rp 947.582.633. ATK, makan minum dan biaya operasional panitia sebesar Rp 217.716.933. Kemudian untuk upah dan jasa Rp 203.930.433, biaya humas / sosialisasi / publikasi sebesar Rp. 9.250.000.
“Dengan demikian sisa saldo pada bank atas nama panitia per tanggal 11 Juli adalah sebesar Rp. 17.954.053,” bebernya.
Ketua Umum Jamres Simanjuntak mendengar laporan Ketua Panitia Pelaksana mengenai progres pembangunan tugu, menyatakan menerima laporan tersebut. Bahkan Jamres menyampaikan terimakasih kepada ketua panitia pelaksana dan panitia lainnya, karena sudah bekerja keras sejak pembangunan dimulai hingga kini, sehingga kondisi kemajuan pembangunan tugu bisa seperti sekarang.
“Tugu utama dan parkiran sudah selesai. Tiang api dan balok pantasi, saat ini sudah sedang berjalan,” sebutnya.
Atas kondisi itu, semua pomparan Raja Marsundung Simanjuntak dimanapun berada, diharapkan senantiasa turut berpartisipasi membantu pendanaan pembangunan tugu dan fasilitas lainnya sehingga dapat segera rampung.
“Kami mengharapkan itu. Semua pomparan Raja Marsundung Simanjuntak dapat berpartisipasi membantu pendanaan pembangunannya,” ujarnya seraya menyampaikan keyakinannya bahwa pomparan Raja Marsundung Simanjuntak tidak akan membiarkan panitia pembangunan bekerja dan memikirkan sendiri pendanaan pembangunan tugu.
Harapan dan keyakinannya itu disampaikannya karena pomparan Raja Marsundung diakui sudah banyak yang sukses di perantauan.
“Namun bilamana tidak ada lagi partisipasi, saya menegaskan, pembangunan tugu dan fasilitas lainnya akan tetap dilaksanakan hingga tuntas. Artinya kami tidak akan berhenti. Pembangunan akan tetap kami lanjutkan hingga selesai sesuai rencana. Soal dana saya yang dipinjam panitia, bilamana tidak bisa kembali, saya akan menganggap itu sebagai hibah,” ujarnya.
Disela sela acara, Pardomuan Nauli Simanjuntak mengaku konfrensi pers terkait progres pembangunan tugu Raja Marsundung Simanjuntak, seharusnya dilaksanakan bulan lalu.
“Sebenarnya kami sudah merencanakan konferensi pers tanggal 15 Juli lalu. Namun karena kami turut berduka atas kematian bere kami Brigadir Novriansyah Josua Hutabarat, kami undur, dan kami menilai waktu yang tepat hari inu. Tujuan konferensi pers ini, supaya semua pomparan Raja Marsundung Simanjuntak mengetahui progres pembangunan tugu dan kondisi keuangan untuk kebutuhan pembangunan tugu dan item item kegiatan lainnya,” ujarnya.
Hal ini dibenarkan Ketua Umum Jamres Simanjuntak.
“Benar, kami mengundur konferensi pers terkait progres pembangunan tugu Raja Marsundung Simanjuntak karena kami turut berduka atas kematian bere kami Brigadir Novriansyah Josua Hutabarat ,” katanya.
Usai menjelaskan alasan mengundur waktu konfrensi pers, atas nama pribadi, keluarga dan panitia pembangunan tugu Raja Marsundung Simanjuntak, Jamres menyampaikan ucapan turut berduka cita yang sedalam dalamnya atas meninggalnya Brigadir Novriansyah Josua Hutabarat kepada keluarga Hutabarat / boru Simanjuntak (orangtua Josua Hutabarat).
Doa dan harapannya, Roh Kudus senantiasa menyertai keluarga yang ditinggalkan Josua, diberi kekuatan dan ketabahan serta perlindungan. Tetap sehat dan tidak larut dalam kesedihan. Karena menurut Jamres, semua itu terjadi adalah atas seizin Tuhan. Kepada pengacara, doanya, Kamaruddin Simanjuntak diberi kekuatan, kesehatan dan kebijaksanaan dalam menyelesaikan kasus tersebut.
Khusus kepada Ketua Panitia Pelaksana Pembangunan Tugu Raja Marsundung Simanjuntak, Pardomuan Nauli Simanjuntak, Jamres menyampaikan terimakasih atas support yang diberikan kepada pengacara Kamaruddin Simanjuntak. Sebagai penghiburan bagi keluarga Hutabarat / boru Simanjuntak (orangtua Novriansyah Josua, red) panitia menyanyikan sebuah lagu rohani berjudul “Kekuatan serta Penghiburan”. (edward sibuea)
Discussion about this post