Pematangsiantar – Konstruktif.id | Polres Pematangsiantar diwakili Kasat Samapta AKP Amron Simanullang SH menghadiri Sosialisasi Bencana, Simulasi Gempa Bumi dan Pelatihan Barisan Relawan Pemadam Kebakaran (Balakar) bertempat di Ruang Rapat Kantor Perwakilan Bank Indonesia Kota Pematangsiantar pada hari Selasa 10 Desember 2024 pukul : 15:00 wib.
Tampak hadir juga Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kota Pematangsiantar Muqo Robin, Wakil Kepala I Perwakilan Bank Indonesia Kota Pematangsiantar Yuda Wirawan, Wakil Kepala II Perwakilan Bank Indonesia Kota Pematangsiantar Nur Fahmi, Kepala PAM Organik BI Kota Pematangsiantar Bayu, Mewakili Sat Brimob Polda Sumut Aiptu Vernando Simbolon dan Aipda Iskandar Panjaitan.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Pematangsiantar Agustina B.L. Sihombing, Kabid Pencegahan Damkarmat Kota Pematangsiantar Parlaungan Purba, mewakili Damkarmat Kota Pematangsiantar, mewakili Dinas Kesehatan Pematangsiantar, Personil Sat Samapta Polres Pematangsiantar, Personil PAM THOS serta Karyawan dan Karyawati Bank Indonesia Kota Pematangsiantar.
Kepala Kantor Bank Indonesia Pematangsiantar, Muqorobin menyampaikan peristiwa bencana alam seperti gempa bumi dan kebakaran sudah ada sejak jaman dahulu, termasuk juga penanganan dan pencegahannya. Namun cara penanganan, penyelamatan secara profesional dan penanggulangan dalam penanganan bencana perlu untuk di ketahui bersama.
“Kita harus tau menyelamatkan diri, bagaimana memitigasi ketika terjadinya bencana. Artinya betapa seriusnya dan sangat dibutuhkan cara dalam penanganan bencana. Jangan sampai kita tidak paham dan tidak tahu, semoga dengan kegiatan ini dapat menambahkan pemahaman kita , dan semoga bisa menjadi bagian dari kesadaran dan budaya bagi kita dalam pencegahaan dan penanganan bencana alam,“ sebut Muqorobin.
Ditambahkan Muqorobin, dengan adanya pelaksanaan simulasi ini dapat mengantisipasi dan kesiapsiagaan kita dalam menghadapi bencana gempa bumi yang sewaktu waktu bisa terjadi. Oleh karena itu melalui kegiatan ini diharapkan peserta yang hadir dapat meningkatkan kapasitasnya dalam pengurangan risiko bencana dan bisa menyebarkan informasi, pengetahuannya kepada masyarakat atau keluarga terdekat dalam kesiapsiagaan menghadapi bencana alam, guna mengurangi dampak yang di timbulkan akibat peristiwa bencana alam.
“Diharapkan dengan adanya pertemuan ini kita dapat meningkatkan kapasitas dalam pengurangan risiko bila menghadapi bencana maupun peristiwa kebakaran. Mari kita budayakan, dan bila dalam situasi darurat tidak harus menunggu pertolongan, namun harus tau bagaimana mengambil inisiatif untuk melakukan pertolongan dan pencegahan”, sebutnya lagi. (Rey/Red)