Medan | Konstruktif.id – Pemerintah menyiapkan sejumlah alat semprot untuk membersihkan tanaman dari debu dan abu vulkanik erupsi Gunung Sinabung, Kabupaten Karo, Provinsi Sumatera Utara. Sejauh ini telah terdata 258 hektare lahan tanaman kentang di tiga kecamatan hancur akibat debu tersebut.
“Kami telah siapkan ‘blower’ untuk bersihkan debu yang banyak menempel pada tanaman kentang, tomat, jeruk, cabai, buncis, dan tanaman lainnya,” ujar Pelaksana Tugas Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karo, Natanail Perangin-angin, yang dihubungi dari Medan, Rabu (13/08/2020) seperti dikutp dari Tempo.co.
Natanail mengatakan, peralatan pembersih debu itu merupakan bantuan dari Pemerintah Provinsi dan Kabupaten.
“Blower bantuan dari Pemprov Sumut sembilan unit, dan Pemkab Karo delapan unit. Semoga bantuan tersebut dapat bermanfaat bagi masyarakat dan petani yang perkebunannya terpapar debu Sinabung,” katanya.
Sebanyak 258 hektare lahan kentang yang telah dipastikan gagal panen tersebar di Kecamatan Naman Teran seluas 191 hektare, Kecamatan Brastagi seluas 19 hektare, Kecamatan Dolat Rakyat seluas 3 hektare, dan Kecamatan Merdeka seluas 45 hektare.
Letusan Gunung Sinabung terjadi pada Senin lalu sekitar pukul 10.16 WIB. Erupsi tersebut mencapai ketinggian kolom abu kurang lebih 5.000 meter di atas puncak (7.460 meter di atas permukaan laut).
Saat ini Gunung Sinabung masih berada pada status Level III (Siaga) dengan rekomendasi warga maupun petani agar tidak melakukan aktivitas di desa-desa yang sudah direlokasi. Atau, lokasi di dalam radius 3 km dari Puncak Gunung Sinabung, kemudian radius sektoral 5 km untuk sektor selatan-timur, dan 4 km untuk sektor timur-utara.
Letusan Gunung Sinabung Senin menyambung dua hari sebelumnya, pada Sabtu dinihari. Saat itu tinggi kolom abu vulkanik teramati kurang lebih 2.000 meter di atas puncak. (tpo/k2)