Jakarta | Konstruktif.ID – Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-37 ASEAN yang dilangsungkan secara virtual dari Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, pada hari Kamis (12/11), dihadiri oleh sejumlah pemimpin negara, termasuk Presiden Indonesia Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga. Terus meluasnya pandemi virus corona dan upaya bersama negara-negara ASEAN mengatasi hal ini menjadi fokus pertemuan kali ini.
Dalam kesempatan itu Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyatakan ASEAN telah berusaha untuk memberikan tanggapan, bahkan sejak awal terjadinya perebakan Covid-19, baik dari sisi kesehatan maupun kerjasama ekonomi.
Semua upaya tersebut, ujar Retno, telah membuahkan hasil; antara lain dengan tersedianya dana tanggap darurat ASEAN untuk Covid-19 bernilai 10 juta dolar, yang berasal dari Jepang, Korea Selatan, China, Singapura, Australia, Inggris, Swiss dan sejumlah negara lainnya.
Retno juga menyitir tersedianya kerangka pemulihan yang berisi strategi untuk mengatasi pandemi, baik melalui kerjasama antar-negara ASEAN maupun dengan mitra-mitra lainnya.
“Di dalam kerangka kerja ini terdapat lima strategi yaitu memajukan sistem kesehatan, memperkuat keamanan manusia, memaksimalkan potensi pasar antar-negara ASEAN dan integrasi ekonomi yang lebih luas, mempercepat transformasi digital yang inklusif, dan perkembangan ke arah masa depan yang lebih langgeng dan berkelanjutan,” ungkap Retno Marsudi.
Ditambahkannya, negara-negara ASEAN juga secara sukarela menyumbang cadangan pasokan kesehatan sesuai standar Badan Kesehatan Dunia WHO untuk darurat kesehatan. Negara mitra, tambahnya, juga dapat berkontribusi.
Dalam beberapa pertemuan sebelumnya telah pula berhasil disepakati ASEAN Travel Corridor Arrangement (TCA) yang diusulkan oleh Indonesia. TCA diharapkan mempermudah akses perjalanan bagi para pebisnis di negara-negara ASEAN dalam situasi kenormalan baru dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
KTT ASEAN ke 37 dihadiri oleh para pemimpin ASEAN, Dirjen WHO dan juga Sekjen ASEAN.
Pada pertemuan tersebut, Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus menyampaikan perkembangan kasus Covid-19 di dunia yang sudah lebih dari 50 juta, termasuk 1,5 juta kematian. Tedros menghargai respon ASEAN yang dinilai efektif dengan komitmen yang tinggi dan ASEAN terbuka untuk saling belajar.
Sementara Perdana Menteri Jepang Yoshihide Suga, yang baru pertama kali mengikuti konferensi ini, mengatakan “ASEAN Outlook on the Indo-Pacific” yang diadopsi oleh ASEAN tahun lalu merupakan suara yang kuat untuk mempromosikan supremasi hukum, keterbukaan, transparansi dan inklusivitas sebagai prinsip tindakan ASEAN.
Suga menggarisbawahi kesamaan prinsip fundamental Jepang dan ASEAN yang akan semakin memperkuat kerjasama ke depan, tidak saja dalam bidang penanganan pandemi virus corona, tetapi juga kerjasama maritim, konektivitas, Tujuan Pembangunan Berkelanjutan, ekonomi dan beragam bentuk kerjasama lainnya. [voaindonesia]
