Pematangsiantar | Konstruktif.ID – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pematangsiantar, Asner Silalahi dan Susanti Dewayani berkunjung ke Pimpinan Daerah (PD) Muhammadiyah Kota Pematangsiantar, Kamis (08/10/2020).
Kunjungan ini untuk mempererat tali silaturahmi, sekaligus berdiskusi tentang kota berhawa dingin ini.
“Kita harapkan pertemuan ini membawa berkah dan ridho,” kata M Sagala, Sekretaris PD Muhammadiyah Kota Pematangsiantar saat membuka pertemuan.
Pertemuan yang digelar di Kantor PD Muhammadiyah, Jalan Merdeka Nomor 271 ini, berlangsung dengan hangat dan penuh kekeluargaan. Dimulai dengan perkenalan diri Ketua PD Muhammadiyah Kota Pematangsiantar M Amin Siregar, Sekretaris M Sagala, S Nasution dan H Nasution sebagai Wakil Ketua dan K Harahap sebagai bendahara. Hadir juga Ketua PD Aisyiyah Pematangsiantar Hj Marintan Lubis dan pengurus lainnya.
M Amin Siregar dalam sambutannya bercerita sekilas tentang Perserikatan Muhammadiyah.
“Perserikatan Muhammadiyah berdiri tahun 1912. Diprakarsai KH Ahmad Dahlan. Artinya, 33 tahun sebelum Indonesia merdeka, Muhammadiyah telah ada. Saat ini, Muhammadiyah genap berusia 108 tahun,” sebut M Amin Siregar.
Menurutnya, Muhammadiyah itu didirikan bertujuan untuk menjaga ajaran agama Islam tetap murni berdasarkan kitab suci Alquran. Dan, ada yang unik dari perserikatan Muhammadiyah, yakni sumber dana berasal dari kantong anggota. Melalui gerakan amal soleh dan lingkungan amal usaha masing-masing.
Muhammadiyah, sambung M Amin Siregar, adalah perserikatan Islam terbesar yang memiliki berbagai organisasi yang bergerak dalam dunia pendidikan, kesehatan, dan kegiatan amal lainnya. Semua itu dikelola dengan baik, jujur, tulus, ikhlas tanpa pamrih.
“Di sini saya tegaskan bahwa Muhammadiyah tidak terlibat dalam politik praktis. Tidak dukung mendukung pasangan calon yang maju di Pilkada. Namun, bagi oknum-oknum di organisasi Muhammadiyah, silahkan berpolitik karena itu hak politik perorangan bukan secara organisasi,” tegas M Amin Siregar.
“Terakhir, pesan dari Muhammadiyah, mari kita ciptakan Pematangsiantar menjadi kota yang disenangi semua pihak. Tetap kita junjung Pematangsiantar sebagai kota toleransi di Indonesia,” tutup M Amin Siregar.
Susanti Dewayani dalam sambutannya mengaku haru bisa hadir di pertemuan silaturahmi dengan keluarga besar Muhammadiyah Kota Pematangsiantar.
“Saya juga sangat apresiasi dengan pertemuan ini. Sebab, silaturahmi banyak memberikan manfaat, di antaranya melahirkan ide-ide cemerlang. Terima kasih atas pertemuan ini. Semoga diridhoi Allah SWT,” tutup dokter spesialis anak ini.
Selanjutnya, giliran Asner Silalahi memperkenalkan diri. Pria dengan latar belakang birokrat ini mengaku mulai lahir hingga SMA di Pematangsiantar.
“Saya setuju untuk tetap menjunjung toleransi di Kota Pematangsiantar. Mari menjaga toleransi dengan saling menghargai,” ucap Asner Silalahi yang diaminkan oleh semua yang hadir.
Pertemuan yang diisi dengan diskusi dan bincang-bincang penuh harap tentang Kota Pematangsiantar dan berlangsung selama dua jam ini, juga tetap mematuhi protokol kesehatan, seperti mencuci tangan dan menggunakan handsanitizer, memakai masker dan menjaga jarak. (Rilis)
