Bripka Andi Prima Simanjuntak Salurkan Bantuan Sosial Pribadi ke Sitio-tio

Silalahi | Konstruktif.id

Menyalurkan bantuan sosial dari pemerintah oleh seorang polisi, adalah hal yang acap dan biasa. Tetapi, jika bantuan sosial itu bersumber dari kocek sendiri atau pribadi, baru luar biasa.

Bripka Andi Prima Simanjuntak (37), seorang anggota polisi yang sehari-hari bertugas di Pos Polisi Silalahi Kecamatan Silahisabungan Kabupaten Dairi Sumatera Utara,  merogoh koceknya sendiri, untuk disumbangkan kepada   keluarga prasejahtera di Dusun Sitiotio Desa Silalahi, Kamis (18/3).

Dikutip dari DairiNews.com, Bripka Prima, sengaja mengunjungi permukiman terpencil yang berada  di tepian Danau Toba, dan hanya bisa diakses naik kapal atau perahu bermesin  dengan jarak tempuh 45 menit dari kantor kepala desa.

 

Prima menyebut, membayar sewa alat transportasi Rp500 ribu pergi pulang.  Dia membawa bantuan bahan pangan berupa beras, minyak goreng, gula dan mie instan buat 9 keluarga.

Keinginannya berkunjung ke dusun itu, dimulai ketika dia duduk sembari istirahat di jalan menuju Silalahi di Lae  Pondom. Pandangannya tergerak ke  arah Sitio-tio. Memang perkampungan itu tak bisa dilihat tetapi hatinya menoreh jauh ke arah pelosok tersebut.

Prima menyebut, pernah menceritakan perasaannya kepada istri, Maria boru Silalahi. Lewat pembicaraan di rumah, sang istri  menerangkan, itu juga bagian dari kampung halaman mereka.

“Pergilah ke sana. Sapa sanak famili kita. Angka tulang, nantulang, haha anggi dohot ompung do na di huta i,”  kata Prima mengulangi diskusinya dengan istri.
Prima mengatakan,  iba melihat realitas hidup di Sitio-tio.  Daerah tertinggal dihuni sekitar 36 KK itu tanpa penerangan listrik.  Bangunan rumah sangat sederhana. Anak-anak menimba ilmu ke SD Binangara Kabupaten Samosir berjarak 1,5 kilometer.

Yang sangat memilukan, kata Prima, dia menemukan 2 kakak beradik mendera tuna netra permanen. Keduanya atas nama Fransikus Pintubatu dan  Ros Pintubatu.  Orangtuanya pergi pagi dan pulang petang dari ladang. Selain itu, Prima juga menemukan seorang anak menderita kepala membesar mrip hidrosepalus.

“Saya hanya bisa memberi untuk 9 KK. Mudah-mudahan teman dan dermawan  mau menyisihkan rejeki” kata Prima. Ditambahkan, pimpinannya, Kapolres AKBP Ferio Sano Ginting memberi pesan khusus kepada aggota, agar senantiasa  peduli pada lingkungan.

Diutarakan, pandemi covid yang mendera 1 tahun membuat perekonomian penduduk kian sulit. Warga kerap tidak ‘maronan’ (pesara) hari Kamis karena ketiadaan ‘hepeng’. (Poltak Simanjuntak).