Kepala organisasi kesehatan dunia (WHO) mengatakan dia berharap pandemi corona bisa berakhir dalam dua tahun.
Berbicara di Genewa pada Jumat (21/08), Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan wabah flu Spanyol pada 1918 butuh waktu dua tahun untuk ditangani.
Namun dia menambahkan kecanggihan teknologi saat ini bisa membuat dunia menangani virus ini “dalam waktu yang lebih singkat”.
“Tentunya dengan lebih banyak konektivitas, virus memiliki peluang lebih besar untuk menyebar,” ujarnya.
“Tetapi pada saat yang sama, kita juga memiliki teknologi untuk menghentikannya, dan pengetahuan untuk menghentikannya,” katanya, menekankan pentingnya “persatuan nasional, solidaritas global”.
Wabah flu Spanyol yang mematikan telah mengakibatkan 50 juta orang meninggal dunia.
Adapun virus corona sejauh ini telah membuat hampir 800.000 orang meninggal dunia dan menginfeksi 22,7 juta orang.
Dia juga merespons pertanyaan tentang korupsi alat pelindung diri (APD) selama pandemi yang dia gambarkan sebagai “tindakan kriminal”.
“Korupsi jenis apapun sangat tak bisa diterima,” jawabnya.
“Bagaimanapun, korupsi berkaitan dengan APD… bagi saya sebenarnya pembunuhan. Karena jika petugas kesehatan bekerja tanpa APD, kita mempertaruhkan nyawa. Dan itu juga membahayakan nyawa orang yang mereka layani.”
Meski soal dugaan korupsi APD itu terjadi di Afrika Selatan, sejumlah negara pernah menghadapi persoalan serupa.
Pada hari Jumat (21/08), protes diadakan di ibu kota Kenya, Nairobi atas dugaan korupsi selama pandemi, sementara dokter dari sejumlah rumah sakit umum kota melakukan pemogokan karena gaji yang belum dibayar dan kurangnya peralatan pelindung.
Pada hari yang sama, kepala program kedaruratan kesehatan WHO Dr Mike Ryan memperingatkan bahwa skala wabah virus korona di Meksiko “tak diketahui”.
Dr Mike Ryan mengatakan setara dengan sekitar tiga orang per 100.000 orang yang diuji di Meksiko, dibandingkan dengan sekitar 150 per 100.000 orang di AS.
Meksiko memiliki jumlah kematian tertinggi ketiga di dunia, dengan hampir 60.000 kematian tercatat sejak pandemi dimulai, menurut Universitas Johns Hopkins.
Sementara itu, di Amerika Serikat, calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden menyerang Presiden Donald Trump dalam hal penanganan pandemi.
“Presiden kita saat ini gagal dalam tugas paling mendasarnya kepada bangsa. Dia gagal melindungi kita. Dia gagal melindungi Amerika,” kata Biden, dan berjanji untuk memperkenalkan mandat nasional untuk mengenakan masker jika terpilih.
Lebih dari 1.000 kematian baru diumumkan di AS pada hari Jumat, sehingga jumlah total kematian menjadi 173.490. (bbcindonesia/K1)
Simalungun - Konstruktif.id | Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara dan…
Simalungun - Konstruktif.id | Tim Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar melakukan…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kanit Binmas Polsek Siantar Timur AIPTU P. Simanjuntak selaku Perwira pengawas…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno SH. SIK pimpin Apel Pergeseran…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Dukung Pengamanan Pilkada 2024 ,Sebanyak 61 personel Sat Brimob Polda Sumut…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Siap Jaga Keamanan Pilkada 2024 Personil Polres Pematangsiantar mengikuti Latihan Pengendalian…