Pematangsiantar | Konstruktif – Pasar Horas masih terlihat sepi dari pembeli ketika wartawan konstruktif.id, Singli Siregar bertemu dengan Fony boru Sitanggang, CEO Kyan Ulos di Lantai 2 Gedung 2, Jalan Merdeka, Kecamatan Siantar Barat, Kota Pematangsiantar, Rabu (24/06/2020).
Fony kelihatan sangat ramah. Sembari tersenyum–setelah hampir empat bulan tutup terdampak pandemi Covid-19–dia mengatakan, “kios kami mulai dibuka lagi pada Senin 22 Juni 2020.”
Dijelaskannya, sebelum virus Corona mewabah di Indonesia, sudah banyak yang memesan ulos dan jas untuk pesta perkawinan, tetapi semua jadi batal karena banyak acara pesta pernikahan yang dibatalkan.
“Situasi itu membuat pemesan tidak jadi membeli,” katanya.
Di Kyan Ulos, harga jas sekitar Rp1.500.000 hingga Rp3.500.000, tergantung kualitas bahan yang diinginkan pemesan.
Terkait masa pandemi virus Corona, Kyan Ulos, juga menyediakan masker, dengan motif gorga yang penjualannya sampai ke luar kota seperti Medan, Jakarta, Bekasi, Depok dan masih banyak kota lain di Indonesia.
Fony mengangkat gelas dan menenggak minumannya. Tidak berapa lama, dia menjelaskan melanjutkan, “setelah 3 hari buka, baru ini ada yang memesan ulos dengan total pesanan Rp7.000.000. Lumayanlah.”
Kyan Ulos, kata Fony, menghidupi 24 karyawan tetap dan 50 pengrajin ulos.
“Kami berinofasi dari satu ulos menjadi berapa macam produk, jenis produknya seperti baju, rompi, tas, dasi, dan masih banyak lagi. Mengenai kualitas dari penjahit kami, dijamin bagus,” kata Fony istri dari Karman Samosir itu, yang sudah dapat penghargaan Usaha Kecil Memengah (UKM) Tingkat Propinsi Sumatera Utara tahun 2018.
Fony berpengharapan, dalam situasi pandemi virus Corona atau Covid-19, semua pengusaha di bidang apapun, tetap kuat dan semangat.
“Mari tetap mendukung pemerintah dalam memutus rantai sebaran virus Corona atau Covid-19, dengan menjalankan protokol kesehatan, yakni tetap memakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” kata Fony boru Sitanggang. (Red)
Discussion about this post