Balige | Konstruktif.id
Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat pada Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Perempuan dan Perlindungan Anak (PMDP&PA) Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, Saut Sihombing, menyebutkan bahwa Dana Desa (DD) tiga tahun terakhir diprioritaskan ke BLT dan penanganan covid.
“Seperti tahun ini, 40 persen DD dialokasikan untuk BLT, 8 persen penanganan covid, 20 persen ketahanan pangan dan 32 persen lainnya untuk pembangunan desa,” terangnya diruang kerjanya di Balige, Selasa (21/6/2022).
Karenanya kepala desa dalam menyalurkan BLT kepada masyarakat diharapkan terbuka dan transparan.
Demikian halnya dalam penggunaan anggaran untuk penanganan covid dan ketahanan pangan, selain transparan, pelapornnya diharapkan disusun dengan baik disertai bukti bukti pengeluaran yang bisa dipertanggungjawabkan.
Mengenai jalan desa yang sudah terbangun dengan DD, Saut mengatakan, mencapai 77 ribu meter lebih pada tahun 2020 dan 62 ribu meter lebih pada tahun 2021.
“Selain membangun jalan, DD digunakan juga oleh kepala desa dan jajaran untuk penyediaan lampu penerangan, membangun jembatan desa, gorong-gorong, irigasi dan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat desa,” jelasnya.
Dalam hal pelaporan pertanggung jawaban keuangan, pihaknya selalu melakukan pembinaan karena SDM aparat desa diakui masih kurang.
“Kami juga selalu mengingatkan kepala desa dan aparatnya untuk tekun belajar, rajin membaca aturan yang berlaku agar pengalokasian anggaran tidak menyimpang dari aturan dan pelaporannya baik,” kata Saut. (edward sibuea)
Discussion about this post