Jakarta | Konstruktif.id — Musisi hip-hop Kanye West, sekaligus pemegang merk sneaker Yeezy Adidas, secara mengejutkan mengatakan bakal maju dalam kontestasi Pilpres 2020 di Amerika Serikat (AS).
Meski terkesan mencari sensasi, pernyataan yang disampaikan West lewat akun pribadinya di Twitter itu mendapat dukungan dari sejumlah pihak. Salah satunya dari pendiri sekaligus CEO SpaceX, Elon Musk. “Kamu mendapatkan dukungan penuh dari saya,” tulisnya membalas cuitan West.
Sebagai musisi hip-hop, kans Kanye West untuk menapaki karir politik di negeri Paman Sam memang terbuka lebar. Terlebih ia punya modal yang wajib dimiliki politikus: uang dan popularitas.
Tahun lalu, Kanye menempati posisi teratas di jajaran musisi hip-hop paling tajir di Amerika Serikat. Mengutip Forbes, penjualan sepatu merek Yeezy Adidas yang jadi pundi-pundi dolarnya selama ini mencapai sekitar US$1,3 miliar pada 2019. Dari penjualan tersebut, West diperkirakan mendapat royalti sebesar US$140 juta.
Wartawan Forbes Zack O’Malley Greenburg menjelaskan bahwa ketika majalah itu menampilkan West di sampul majalah tahun lalu, mereka tidak menyebutnya seorang miliarder dan memasukkan musisi kontroversial tersebut dalam daftar miliarder tahunan mereka, dengan alasan kurangnya dokumentasi untuk mendukung klaim tersebut.
Tetapi setelah diberi “tampilan numerik otentik ke dalam Kanye, Inc.”, Forbes mulai menghitung angka-angka. West disebut memiliki US$17 juta dalam bentuk tunai dan US$35 juta dalam bentuk saham. Adapula aset berupa bangunan rumah senilai US$81 juta untuk dan tanah sebesar US$21 juta.
Sementara aset berupa peternakan-seluas hampir 10 ribu hektar-Wyoming senilai US$14 juta telah menghasilkan lebih banyak uang untuknya.
Total kekayaan Kanye West-mulai dari kolaborasi sepatu merek Yeezy dengan Adidas, properti, aset, dan G.O.O.D. label rekaman yang bernilai setidaknya US$90 juta-menurut Forbes mencapai US$1,3 miliar. Angka tersebut sudah memperhitungkan utang dan aset tidak likuid suami dari Kim Kardashian itu. (ManguN/cnnindonesia)
