Tebingtinggi | Konstruktif.id
MA (15) pelajar SMP warga Dusun I Desa Penggalian Kecamatan Tebing Syahbandar Kabupaten Serdang Bedagai mengaku telah dianiaya oleh Oknum Satpam (Security) Kebun Bahilang Desa Penggalian Sergai. Diduga sebelumnya korban MA dituduh telah mencuri buah sawit milik perkebunan swasta tersebut.
Tidak terima anaknya dianiaya, Ibu kandung korban SP membuat pengaduan ke Mapolres Tebingtinggi. Dalam Surat Tanda Penerimaan Laporan Nomor : STPL/199/III/2021/SPKT.TT tertanggal 11 Maret 2021 melaporkan telah terjadi tindak pidana Kekerasaan Terhadap Anak yang terjadi pada, Selasa (9/3) di Dusun I Desa Penggalian Kecamatan Tebing Syahbandar Sergai dengan terlapor MM (59) karyawan Kebun Bahilang warga Jalan Pulau Sumatera Kelurahan Persiakan Kecamatan Padang Hulu Kota Tebingtinggi. Dalam Surat Laporan tersebut disebutkan terlapor lebih dari satu orang yakni, MM bersama kawan-kawannya.
Kasubbag Humas Polres Tebingtinggi AKP Joshua Nainggolan saat dikonfirmasi wartawan, Selasa (16/3) di ruang kerjanya membenarkan adanya laporan terkait tindak pidana Kekerasan Terhadap Anak. Saat ini laporan tersebut masih dalam penyelidikan petugas.
“Terkait penganiayaan anak tersebut laporannya sudah ada, namun sampai saat ini telah dilakukan penyelidikan dan telah dilakukan pemeriksaan terhadap saksi dan juga korban. Dan kemungkinan besar dalam minggu ini akan dilakukan peningkatan penyelidikan menjadi penyidikan,” ujar Kasubbag Humas.
Sebelumnya saat korban ditemui dirumahnya menjelaskan, kejadianya berawal saat korban mengarit rumput untuk pakan atau makanan ternak. Kemudian muncul dua orang temanya membawa beberapa buah tandan sawit milik Kebun Bahilang. Selanjutnya korban disuruh mengangkat buah sawit tersebut kepinggir jalan dengan menggunakan sepedamotor.
Naas saat mengangkat buah sawit tersebut, nuncul tiga orang Satpam (Security) Kebun Bahilang dan langsung menangkap korban dan korban dituduh telah mencuri buah sawit.
Selain dituduh mencuri, korban juga dianiaya hingga babak belur. Selanjutnya koran dibawa ke Pos Satpam dengan tangan diikat.
Ibu korban juga membenarkan bahwa dirinya telah membuat laporan penganiayaan terhadap anaknya ke Mapolres Tebingtinggi.
Saat kasus ini dikonfirmasi awak media ke pihak Perkebunan Bahilang, Satpam penjagaan Pos Pintu Masuk mengatakan pejabat yang berwenang sedang tidak berada ditempat. Saat disambungkan ke pihak Kebun Bahilang di Medan, Alfret melalui seluler mengatakan akan mengarahkan awak media untuk konfirmasi kepetugas yang menangani masalah tersebut. Namun hingga berita ini dimuat tidak ada jawaban dari petugas tersebut. (Samsudin Silitonga).