Medan | Konstruktif.id
Setiap orang (WNI) yang menolak divaksin Covid-19, selayaknya dicatat dan didaftar, jika kemudian hari yang bersangkutan dan keluarganya serumah terpapar Covid-19, perobatan maupun biaya yang ditimbulkannya ditanggung sendiri. Jika mereka menolak melakukan isolasi mandiri, langsung dimasukkan kurungan badan agar tidak menulari ke orang lain.
Pendapat ini dituliskan oleh Doan Dohardo Harianja di laman Facebooknya, Rabu (13/1) menyoal diberitakannya penolakan terhadap vaksin oleh politisi PDIP Ribka Tjiptaning.
Menurut Doan, pemerintah harus tegas. Tidak pandang bulu. Termasuk kepada politisi dan anggota DPR RI PDIP Ribka Tjiptaning.
“Hal itu harus dilakukan agar seluruh komponen masyarakat bersama-sama (bergandeng-tangan) menanggulangi pandemi ini. Sebab kalau terus dibiarkan “bias” pendapat penolakan, seolah hanya pemerintah yang ingin Covid-19 berakhir,” tegasnya.
Lanjutnya, saya, dan mungkin mayoritas rakyat republik ini, sudah rindu kebebasan untuk bersalaman, beribadah, bercengkerama, makan bersama, tertawa bareng, reuni, mengikuti pesta adat dan sejumlah kegiatan lain yang setahun terakhir menjadi “pantangan”.
“Seolah saya dengan sahabat karib, seperti orang yang baru kenal, hanya “say hello” saat berjumpa. Membuat kita menjadi manusia aneh, pada hal semut saja tetap saling salam dan rangkul,” tulisnya.
Yang paling menyakitkan lagi, ungkap Doan, ketika anak-ibu/bapa atau kakak-adik, yang datang dari kota berbeda, tidak bisa saling peluk-cium, seolah saling curiga membawa virus.
Para haters vaksinisasi tidak melihat kejanggalan-kejanggalan itu dalam hidupnya. Mereka seperti manusia tidak ada hati dan perasaan. Manusia tidak beradat dan beradap.
“Harus kita lawan manusia laknat seperti itu. Pemerintah harus kita dukung agar pandemi ini segera berakhir,” ajaknya.
Doan mengungkap suasana jiwa dan kebatinannya selama pandemi. Aku rindu keluargaku. Rindu sahabatku. Rindu sanak saudaraku. Rindu kawan sekampungku. Rindu kawan sekolahku. Rindu kamu yang baca ini. Aku ingin menyalamimu, sebagaimana kelaziman kita selama ini.
“Aku sudah bosan dengan cara hidup “new normal” ini. Kamu juga kan?” (Poltak Simanjuntak).
Simalungun - Konstruktif.id | Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara dan…
Simalungun - Konstruktif.id | Tim Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar melakukan…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kanit Binmas Polsek Siantar Timur AIPTU P. Simanjuntak selaku Perwira pengawas…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno SH. SIK pimpin Apel Pergeseran…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Dukung Pengamanan Pilkada 2024 ,Sebanyak 61 personel Sat Brimob Polda Sumut…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Siap Jaga Keamanan Pilkada 2024 Personil Polres Pematangsiantar mengikuti Latihan Pengendalian…