Oleh :
DEVI FEBRIANI SIMAMORA
(Wakabid PKK BPC GMKI Pematangsiantar-Simalungun Masa Bakti 2023-2025)
Gereja yang berlatar belakang reformasi secara mendasar telah memahami bahwa politik bukanlah bidang terlarang dalam tubuh gereja. Pada umumnya gereja dipergunakan untuk tempat beribadah masyarakat Kristiani, namun pada saat ini dalam mendekati Pemilu, gereja bukan hanya sebagai tempat ibadah lagi. Melainkan banyak oknum-oknum tertentu mempergunakan gereja sebagai wadahnya untuk mempromosikan dirinya atau sebuah partai tertentu dalam dunia politik saat ini dengan alih-alih ikut serta beribadah.
Bukan hanya itu saja, para politis tersebut juga memberikan sumbangan baik berupa uang mau pun barang dengan beralaskan ingin membantu gereja tersebut. Pada kenyataannya, jika uang maupun berupa barang diterima itu sudah termasuk menerima sebuah sogokan. Namun yang lebih mirisnya lagi, banyak berbagai gereja yang ada pada saat ini, menerima uang maupun barang tersebut dengan alasan gereja tidak mendapatkan masukan dana.
Itu sebabnya, hingga saat ini Indonesia memiliki masalah tindak pidana yang sulit untuk dipecahkan dan diatasi oleh bangsa dan pemerintah, yaitu masalah Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKN). KKN di Indonesia bukan lagi merupakan sebuah fenomena, melainkan merupakan fakta yang terkenal dimana-mana. KKN akhir-akhir ini dianggap sebagi wujud paling buruk dari gejala kemerosotan moral dari kehidupan masyarakat dan bernegara. KKN terjadi disemua bidang dan sektor pembangunan dan terjadi bukan hanya pada tingkat pusat, tetapi juga pada tingkat daerah maupun ketingkat pemerintahan yang paling kecil di daerah. Hal ini terjadi dikarenakan orang-orang yang mencalonkan dirinya sudah dari awal melakukan sogokan dan tidak adanya kejujuran.
Oleh sebab itu, sebagai generasi bangsa yang ada bertumbuh dalam tubuh gereja, marilah mulai berkerjasama menghilangkan kebiasaan menerima segala sogokan atau yang berunsur KKN. Agar untuk menumbuhkan moral-moral calon pemimpin yang bertanggungjawab, adil dan jujur dalam melaksanakan setiap tugas dan tanggung jawabnya.(***)
Discussion about this post