Pematangsiantar | Konstruktif – CEO Kyan Ulos, Fony Sitanggang mengungkapkan, sebagai pengusaha kecil menengah (UKM), sebelum masa pandemi, dia sangat merasakan keadaan perekonomian yang sudah lesu.
“Ditambah lagi situasi pandemi Covid-19 yang mengharuskan kita tidak dapat bekerja dan beraktifitas sebagai pegiat usaha, sementara kehidupan karyawan sudah sangat memperihatinkan dan tidak mungkin dibiarkan begitu saja,” kata Fony Sitanggang melalui pesan singkat kepada konstruktif.id, Senin (29/06/2020).
Tidak hanya sampai di situ, Fony Sitanggang menjelaskan, dalam kondisi perekonomian demikian sulit, harus memikirkan nasib karyawan yang harus memenuhi kebutuhan hidup.
“Belum lagi harus memenuhi kewajiban membayar cicilan ke bank,” katanya yang mengabari bahwa duanya sedang dalam perjalanan dalam rangkaian sebagai narasumber sebuah acara di Mapolda Sumut, Medan.
Disampaikannya, dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum ada kepastian selesainya, untuk memulai usaha dari dasar, kekuatan modal sudah sanggup lagi dipenuhi.
“Kita sudah dalam kesulitan modal untuk kembali memulai usaha,” kata Fony Sitanggang yang mengaku merasa kecewa dengan Perusahaan Daerah (Perusda) Kota Pematangsiantar yang ternyata mangkrak dalam pembangunan kios di Jalan Melanthon Siregar.
Dia mengungkapkan, dengan mangkraknya pembangunan kios tersebut, kerugian yang dialami mencapai Rp 400 juta.
Fony Sitanggang mengaku, sangat kecewa dengan Pemko Pematangsiantar yang tidak kunjung memberi solusi terbaik terhadap pengusaha yang menjadi korban Perusda. (ManguN)
