SIANTAR | Konstruktif. Id
Frengki Marsandi Siburian, sosok aktif dan energik. Saat ini dikenal sebagai Ketua Himpunan Masyarakat Toba (Humatob) Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun.
Pria kelahiran Gurgur Sawah I pada 23 Januari 1982 itu, tidak asing sebetulnya di Kota Siantar. Karena pernah menjadi ajudan Ketua DPRD Kota Siantar Lingga Napitupulu yang sudah almarhum.
Frengki juga dikenal sebagai seorang atlet wushu di Pengcab Kungfu Naga Sakti, sebelum kemudian dia membuka perguruan sendiri Kungfu Naga Kembar.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Simalungun, lulusan 2015 ini kini memang berdomisili di Kecamatan Bandar, persisnya di Gang Air Bersih, Huta II, Nagori Perdagangan II. Namun sehari-hari sosok dengan tubuh atletis namun murah senyum ini masih aktif sebagai ASN di salah satu dinas di Pemko Siantar.
Lalu kini dia begitu aktif mengembangkan Humatob di Kecamatan Bandar, Frengki punya alasan khusus soal itu.
“Visi misi Humatob adalah melestarikan adat budaya Batak Toba. Somba marhula-hula, elek marboru, manat mardongan tubu. Denggan mardongan sahuta, dohot burju beribadah,” kata pria lulusan SMP Swasta Cinta Rakyat Siantar tahun 1997 itu.
Visi misi yang diemban Humatob itu kemudian menurut dia, menjadi salah satu alasan untuk masuk dan bergelut di organisasi yang bernapaskan etnisitas tersebut.
“Karena itulah saya tertarik dengan Humatob. Tertarik karena melestarikan adat budaya Toba,” katanya, Sabtu (11/12) sore.
Kemudian kata Frengki, organisasi Humatob ini adalah lembaga adat yang punya karakter, mampu menaikkan nilai-nilai budaya Batak Toba yang kini kian tergerus oleh budaya luar.
“Yang artinya budaya adat Toba yang telah terkikis dan bahkan sudah punah, (namun)Humatob adalah salah satu lembaga adat yang mampu melestarikannya,” ungkap dia.
Lalu bagaimana Frengki mengembangkan organisasi ini di Kecamatan Bandar?
“Melakukan komunikasi dengan tokoh-tokoh adat Batak Toba, raja parhata, ketua-ketua marga Batak Toba,” katanya.
Salah satu upayanya adalah dengan membuat program pada Februari 2022, yakni seminar adat Batak Toba dengan menggali budaya yang sudah hilang dan melestarikan adat budaya Batak Toba yang masih lestari.
“Serta menggandeng pemerintah untuk melestarikan budaya Batak Toba dan para pemangku atau pelaku adat budaya Batak Toba,” katanya optimis. (*/Gabriel Simanjuntak)
Discussion about this post