Medan | Konstruktif.id
BMKG mengabarkan, gempa kedua ini lebih besar dari kemarin: berkekuatan 6,2 Magnitude yang pusatnya enam kilometer di timur laut Majene, kabupaten tetangga Mamuju. Getaran gempa terasa sampai ke Pulau Kalimantan. Goncangan dirasakan pada pukul 02.28 dinihari .
“Dan inilah gambar terbaru kantor gubernur Sulbar. Sebagian bangunan rubuh. Di grup-grup WhatsApp pagi ini juga tersebar gambar Hotel Maleo yang rusak berat, sebagian bangunannya juga rubuh,” tulis Tomi Lebang di laman Facebooknya, Jumat (14/1).
Sejak subuh tadi sudah beredar aneka gambar kerusakan bangunan, kantor, jembatan, bahkan rumah. Satu video pendek menunjukkan seorang gadis muda terjebak reruntuhan rumah. Ia berbicara dengan suara lemah. Wajahnya sembab oleh air mata bercampur debu bangunan. Di sampingnya ada perempuan lain yang tak lagi bersuara.
“Sejumlah bangunan bertingkat di kota Mamuju, Provinsi Sulawesi Barat, roboh akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,2 yang terjadi Jumat, pukul 02.28 Wita,” tulis Tomi Lebang.
Menurutnya, pusat gempa berada di 4 kilometer Timur Laut Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Namun, getaran gempa terasa hingga Mamuju, Makassar hingga Palu.
Salah seorang warga Mamuju mengaku memilih untuk mengungsi sementara ke tempat yang tinggi.
“Kami semua sudah berlari ke gunung, karena bangunan berlantai tiga di lingkungan kami telah ambruk ke tanah, masyarakat takut tsunami,” kata Yahya, salah seorang warga di lingkungan Kasiwa, daerah padat penduduk Kota Mamuju.
Hingga kini, belum diketahui pasti berapa banyak bangunan yang rubuh dan rusak akibat gempa berkekuatan magnitudo 6,2. Jumlah korban pun masih belum diketahui.
Gempa tersebut merupakan ke sekian kalinya terjadi di sekitar wilayah Sulawesi Barat. Sebelumnya, pada Kamis siang (14/1), terjadi gempa beberapa kali.
BMKG mencatat gempa berkekuatan magnitudo 5,9 sempat terjadi beberapa kali dan terasa hingga Makassar dan Palu. Namun, tidak berpotensi tsunami.
“Doa dan harapan dari kami untuk warga Sulawesi Barat, semoga selamat dari bencana ini. Juga doa kami untuk Indonesia yang masih bergelut dengan pandemi,” harap Lebang. (Poltak Simanjuntak).
Discussion about this post