Konstruktif News
Minggu, 11 Mei 2025
No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral
Konstruktif News
No Result
View All Result
Konstruktif News
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional/Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Video
  • Viral
Home News Nasional

KAPITAN PATTIMURA: ‘Setiap Beringin Besar akan Tumbang’

redaksi Penulis: redaksi
5 September 2020 | 05:27 WIB
Rubrik: Nasional
0
ADVERTISEMENT

AMBON, akhir abad ke-18. Beberapa kapal Inggris tiba-tiba merapat ke pelabuhan. Ratusan serdadu di dalamnya bergegas turun, masuk ke Benteng Victoria, yang hanya beberapa tindak dari bibir pantai. Penduduk Ambon hanya melihat, tak berani bertanya, apalagi mencegah.

Segera setelah itu, bendera Belanda yang terpasang di halaman depan benteng diturunkan. Sebagai gantinya, bendera Inggris Union Jack dinaikkan. Sebagian serdadu yang lain, dengan senjata lengkap, menyebar ke penjuru kota. Mereka bersiaga.

Tidak ada perlawanan. Beberapa hari sebelum Inggris tiba, serdadu Belanda sudah menyingkir, dan hanya menyisakan segelintir. Rupanya waktu itu terjadi pergantian kekuasaan yang damai antara Belanda dan Inggris di Ambon, Maluku.

Perang yang berkecamuk di Eropa telah memaksa Raja Belanda Willem V lari dan bersembunyi dari kejaran Prancis di Kew, Inggris. Raja Willem yang dilindungi Inggris lalu memerintahkan bawahannya menyerahkan koloninya di Afrika dan Asia ke tangan Inggris.

Inggris sendiri sudah lama memantau Ambon. Sejak abad ke 17, Inggris sudah masuk ke Pulau Banda untuk membeli cengkeh dan pala. Maklum, permintaan rempah-rempah di Eropa kelewat tinggi. Keduanya juga beberapa kali berperang, bahkan saling bertukar pulau untuk berdamai.

Seabad lebih Belanda dan Inggris berebut Ambon, menggantikan 2 negara Eropa sebelumnya, Kastilia Spanyol dan Portugis. Namun, Spanyol dan Portugis menyepakati Perjanjian Zaragosa, hingga Spanyol menyingkir ke Filipina, sebelum Belanda akhirnya mengusir Portugis di Ambon.

Pada mulanya, masyarakat Ambon menganggap kedatangan Inggris pada akhir abad ke 18 itu sama dengan Belanda. Mereka sama-sama kulit putih, penjajah, yang datang untuk menghisap bumi dan kekayaan alam Maluku. Namun kemudian, di bawah Inggris, perlahan keadaan menjadi lebih baik.

Tidak ada lagi Pelayaran Hongi yang membakar pohon pala dan cengkeh. Tidak ada lagi monopoli perdagangan rempah-rempah. Pemindahan paksa para pekerja ke Jawa, juga perbudakan, disudahi. Beberapa pajak seperti pajak pasar dihapuskan, dan orang bebas berdagang dengan siapa saja.

Saat situasi mulai membaik itulah, Pemerintah Inggris merekruit serdadu dari warga Ambon. Janjinya, para serdadu itu tidak dikirim ke Jawa, tetapi bertahan di Maluku untuk mengamankan Maluku dari serbuan warga asing. Karena itu, seorang pemuda Ambon pun tertarik mendaftar.

Namanya Thomas Matulesia (1783-1817). “Ia tinggi, kurus dan sangat gelap. Tampaknya tidak terlalu cerdas. Dia orang Saparua, anggota Gereja Reformasi,” catat Komodor Ver Huell, kapten kapal perang Belanda di Maluku, yang juga menggambar skesta Matulesia di kapalnya. (Noldus, 1984)

Matulesia lalu dilatih serdadu Inggris. Saat Pangeran Diponegoro dan pasukannya di Jawa belum memanggul tombak dan menggenggam keris, ia sudah mahir menggunakan senapan. Maklum, 6 tahun ia jadi tentara Inggris di Ambon, lalu memimpinnya. Pangkat terakhirnya sersan mayor.

Namun, itu tidak lama. Beberapa tahun berselang, di Eropa, Napoleon kalah perang. Belanda yang terbebas dari Prancis kemudian mengadakan perjanjian dengan Inggris. Mereka menyepakati Traktat London, yang mewajibkan Inggris mengembalikan semua koloni Belanda yang dikuasai.

Setelah itu, Belanda datang lagi ke Ambon dan kembali menerapkan pola penjajahannya. Monopoli kembali diterapkan. Pajak tanah diperkenalkan, juga perbudakan dan pemindahan paksa penduduk. Traktat London yang membebaskan serdadu Inggris jadi serdadu Belanda atau keluar, diabaikan.

Di situlah ketidakpuasan Matulesia bermula. Ia melihat bagaimana Maluku kembali terperosok ke liang penderitaan. Tak tahan, ia mulai mengorganisir perlawanan. Pada 14 Mei 1817, ia merancang Proklamasi Haria bersama 21 raja, dan tetua adat. Mereka mengangkatnya sebagai panglima perang.

Keeseokan harinya, pemberontakan dimulai. Bermula dari Saparua, lalu ke Hanimoa, Haruku, Nusa Laut, Ambon, dan Seram. Empat hari kemudian, Matulesia juga menghabisi pasukan Belanda yang dikirim untuk merebut kembali Benteng Duurstede, di bibir pantai Pulau Saparua. (Nanulaita, 1985)

“Kami sudah sangat tertekan untuk merawat cengkeh dan kopi, tetapi kami juga diperintahkan menjaga perkebunan pala. Ini membuat kami, yang harus bekerja berat untuk Hindia Belanda, mengalami nasib yang semakin pahit,” katanya. (Noldus, 1984)

Namun, sejarah berkata lain. Kapitan Pattimura dikhianati. Dalam gelap malam 11 November 1817, ia ditangkap, lalu dihukum gantung di halaman Benteng Victoria. “Saya adalah beringin besar, dan setiap beringin besar akan tumbang. Tapi beringin lain akan menggantikan,” katanya. (Sumber kutipan: DDTCNews.com)

ShareTweetSendShareSharePin

Baca Juga

Nasional

Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar Ny Liswati Wesly Silalahi Bersama Ketua TP PKK Dari Berbagai kota se-Indonesia Menghadiri Ladies Program

Penulis: Konstruktif.id
8 Mei 2025 | 21:36 WIB

Surabaya - Konstruktif.id | Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar Ny Liswati Wesly Silalahi bersama Ketua TP PKK dari berbagai kota...

Read moreDetails
Nasional

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn Menghadiri Acara Rapat Koordinasi, di Aula Bhineka Tunggal Ika Lantai 16 Gedung Merah Putih KPK RI

Penulis: Konstruktif.id
30 April 2025 | 19:02 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn berbagi pandangan tentang korupsi dan kendala pelayanan di Kota...

Read moreDetails
Nasional

Kanwil Ditjenpas Sumut Bersinar di IPPAFest 2025 Raih Dua Penghargaan Bergengsi

Penulis: Konstruktif.id
23 April 2025 | 21:11 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kanwil Ditjenpas Sumut) mencatat prestasi membanggakan dalam ajang Indonesian...

Read moreDetails
Nasional

Warga Binaan Pamer Karya dan Kreativitas Terbaik di Indonesian Prison Products and Arts Festival

Penulis: Konstruktif.id
22 April 2025 | 22:42 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Karya dan kreativitas terbaik dari warga binaan seluruh Indonesia, mulai dari pertunjukan seni, kuliner, fesyen, hingga...

Read moreDetails
Oplus_16908288
Nasional

Stan Kanwil Ditjenpas Sumut Pukau Pengunjung IPPAFest 2025

Penulis: Konstruktif.id
21 April 2025 | 19:06 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kanwil Ditjenpas Sumut) sukses mencuri perhatian pengunjung dalam ajang...

Read moreDetails
Nasional

Dirjenpas Sentuh Hati Warga Binaan Ajak Benahi Bersama Lapas Kuta Cane

Penulis: Redaksi Konstruktif
11 Maret 2025 | 21:31 WIB

Aceh - Konstruktif.id | Direktur Jenderal  Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi, tengok langsung kondisi warga  binaan Lapas Kutacane, " Mari kita benahi...

Read moreDetails

Berita Terkini

Pematangsiantar

Pengedar Sabu Asal Simalungun Berhasil Dibekuk Polres Pematangsiantar

10 Mei 2025 | 18:15 WIB
Pematangsiantar

Polres Pematangsiantar Gagalkan AS Edarkan  Sabu Jalan Sadum

10 Mei 2025 | 18:13 WIB
Pematangsiantar

Polres Pematangsiantar Amankan Pengedar Sabu Jalan Singosari Dirumahnya

10 Mei 2025 | 18:10 WIB
Pematangsiantar

Kapolres Pematangsiantar Terima Audiensi  Panitia Perayaan Paskah HKBP Distrik V Sumatera Timur

10 Mei 2025 | 18:06 WIB
Pematangsiantar

Cegah Penyakit Masyarakat,Polsek Siantar Selatan Patroli Ke Tempat Keramaian

10 Mei 2025 | 18:03 WIB
Pematangsiantar

Antisipasi Tindak Kriminal Dan Premanisme, Samapta Polres Pematangsiantar Tingkatkan Patroli

10 Mei 2025 | 17:59 WIB
Pematangsiantar

Permasalahan Penganiayaan Berakhir Di Polsek Siantar Timur Dengan Problem Solving

10 Mei 2025 | 17:53 WIB
Pematangsiantar

Wujudkan Lingkungan Yaang Bersih,Polsek Siantar Selatan Bersama Forkopimca dan Masyarakat Laksanakan Gotong Royong

10 Mei 2025 | 17:49 WIB
Pematangsiantar

Menjaga Lingkungan Sejak Dini, Bhabinkamtibmas Polsek Siantar Timur Sambangi SD Swasta HKBP Tomuan

10 Mei 2025 | 17:45 WIB
Pematangsiantar

Polres Pematangsiantar Ungkap Pemilik Ekstasi Pria Asal Simalungun

8 Mei 2025 | 21:57 WIB
Pematangsiantar

Perkuat Sinergitas, Kapolres Terima Audiensi Kepala Kantor Imigrasi Kota Pematangsiantar

8 Mei 2025 | 21:54 WIB
Pematangsiantar

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn Mengikuti Langsung Pembukaan Musyawarah Nasional VII APEKSI

8 Mei 2025 | 21:52 WIB
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba