SIANTAR | Konstruktif. Id
MLT boru S (46), warga Jalan Desa Indah Tozai, Kelurahan Setia Negara, Kecamatan Siantar Sitalasari, mendatangi gereja HKBP Sintanauli, Jalan DI Panjaitan, Kecamatan Siantar Sitalasari, Sabtu (4/12) pukul 14.00 WIB.
MLT yang diketahui seorang PNS, datang karena tidak terima kekasihnya akan menerima pemberkatan pernikahan di gereja dengan wanita lain. Sambil menangis MLT meminta kekasihnya berinisial KS bertanggung jawab dan membatalkan pernikahan.
MLT dan KS sebelumnya pernah menjalin hubungan serius dari awal Juni 2018. Sayangnya, permintan MLT agar pemberkatan pernikahan dibatalkan, gagal. Karenanya, MLT mengamuk.
Untung saja petugas Bhabinkamtibmas Polsek Siantar Martoba yang sudah berada di sana bersigap menenangkan MLT. Dia kemudian menegaskan, kedatangannya ke gereja bukanlah untuk membuat keributan.
“Saya datang ke sini hanya untuk pernikahannya ditunda. Karena saya dengan dia (KS) masih mempunyai hubungan. Bahkan pada bulan 10 tahun 2021 kemarin kami sempat berkencan dan bukan hanya pacaran saja..!” teriak MLT.
Menurut keterangan MLT, dirinya telah memberikan surat keberatannya atas pernikahan kekasihnya tersebut dengan tembusan ke Praeses Distrik V Sumatera Timur, Ephorus HKBP, serta ke Polres Siantar.
MLT pun menyesalkan kalau pihak gereja tetap melangsungkan pemberkatan pernikahan tersebut. Dia sampai menunjukkan surat keberatannya kepada Pendeta Resort HKBP Sintanauli.
“Harusnya pihak HKBP tidak melaksanakan pernikahan, karena saya sudah mengirim surat keberatan kepada Resort HKBP Sintanauli, Ephorus HKBP, dan Polres Siantar,” kata MLT.
Kapolsek Siantar Martoba AKP Amir Mahmud dikonfirmasi pada Minggu (5/12) siang pukul 13.00 WIB, membenarkan hal itu. Kapolsek mengaku keributan yang terjadi di HKBP tidak berlangsung lama, karena sudah diselesaikan.
“Iya semalam, keributan dapat ditenangkan anggota. Tapi itu dari pengakuan sang pacar, mereka sudah resmi putus. Sedangkan si Merry maunya nuntut, bingung kami nerapkan pasal berapa,” ungkapnya. (*/Gabriel Simanjuntak)
