Tarutung | Konstruktif.id
Usai Serah terima jabatan (Sertijab), Ephorus HKBP dari Pdt Dr Darwin Lumbantobing kepada Pdt Dr Robinson Butarbutar, di Kantor Pusat HKBP Pearaja Tarutung, Jumat 18 Desember 2020, pada minggu pertama, di Minggu Advent 4, Ephorus HKBP Pdt Dr Robin Butarbutar memilih berkhotbah di HKBP Lobu Pining Resort Hutaraja Ugan, Distrik Silindung. Bukan di gereja besar perkotaan.
Pemilihan tempat berkhotbah ke gereja HKBP di perkampungan tentu bukan sebuah kebetulan. Tapi sebuah pilihan sadar yang direncanakan sebagai sebuah gambar awal pelayanan yang membumi, sederhana dan sarat makna.
“Kita tahu kisah Lobu Pining dalam Sejarah Kekristenan Batak. Saat ini sudah ada beberapa Pendeta HKBP kelahiran Lobu Pining, dan malah satu dari 32 Praeses HKBP yg lahir dan tumbuh kembang di Lobu Pining adalah Praeses Darna br Lumbantobing. Kita terus berdoa untuk mekarnya Kabar Baik dari Lobu Pining,” tulis St Simson Tampubolon di laman Facebooknya, Minggu (20/12).
Terhadap postingan itu, banyak netizen mengungkap rasa salut, hormat dan bangga seraya menaruh harapan terhadap pelayanan Ompui Ephorus Pdt Dr Robinson Butarbutar yang lebih membumi, rendah hati dan peduli.
“Saya sangat mengapresiasi langkah awal Ephorus yang memilih Lobu Pining sebagai tempat khotbah pertamanya melayani HKBP. Bukan ke gereja besar perkotaan. Ini sebuah gambaran jelas bahwa HKBP akan bangkit mulai dari aras jemaat di pedesaan yang sering terlupakan oleh pemimpinnya,” ujar St Simson Tampubolon, yang baru saja mendapat kepercayaan sebagai Seksi IT pada Team Work Natal dan Bona Taon HKBP.
Netizen lain menuliskan “Motto Serep Marhobas wajib di praktekkan oleh Oppui Ephorus HKBP sebagai contoh dan teladan bagi para pendeta dan pelayan di HKBP, menjadi salah satu Indikator kepedulian pelayan yg akan menbangkitkan semangat dan Spiritualitas jemaat.”
Ephorus HKBP kepada Konstruktif membenarkan hal tersebut dan mengungkap bahwa pemiluhan Lobu Pining dilakukan secara sadar dan terencana.
“Pesan Khusus yang lebih besar untuk kita semua adalah mata dan hati para pelayan dan warga HKBP tidak boleh beranjak dari warga pedesaan dan kaum lemah. Mereka prioritas pelayanan kita dengan topangan para warga kuat sehingga para pelayan di desa-desa kecil dan sulit, teguh sikapnya melayani mereka,” jelasnya. Keren.
