Ketua DPRD Siantar-Simalungun Diminta Dorong Dinas Pendidikan Imbau Sekolah Swasta Kurangi Uang Sekolah

Siantar | Konstruktif.id – Pengamat Sosial dan Pendidikan Siantar – Simalungun, Pardomuan Nauli Simanjuntak SH MSi meminta Ketua DPRD Kota Pematangsiantar dan Kabupaten Simalungun untuk mendorong Dinas Pendidikan di kedua daerah tersebut untuk proaktif peduli terhadap orangtua siswa yang terdampak pandemi Covid-19.

“Permintaan ini terkait masalah pembayaran uang sekolah. Ketua DPRD Siantar maupun Simalungun lebih proaktif mendorong Kepala Dinas Pendidikan Siantar dan Simalungun agar mengimbau pengurus yayasan sekolah swasta, untuk melakukan rasionalisasi pembayaran uang sekolah, agar orangtua siswa terkurangi bebannya karena terdampak virus Corona,” kata Pardomuan Simanjuntak yang mantan anggota DPRD Sumut itu kepada wartawan, Senin (11/05/2020).

Terhadap kondisi itulah, Pardomuan Simanjuntak menggambarkan pihak yayasan sekolah swasta, berkenan segera melakukan rasionalisasi terhadap pembayaran uang sekolah.

“Rasionalisasi pembayaran uang sekolah ini sangat membantu pengurangan beban para orang siswa selama pandemi virus Corona,” kata Pardomuan Simanjuntak.

Rasionalisasi yang dimaksudnya adalah, kesediaan pihak yayasan sekolah swasta untuk mengurangi beban para orang tua.

“Rasionalisasi pengurangan uang sekolah itu, kita anjurkan karena selama pandemi virus Corona, atau Covid-19, siswa tidak melakukan aktifitas (proses) belajar mengajar. Kemudian, yayasan mengalokasikan anggaran untuk membeli alat tulis,” katanya.

Banyak hal-hal buruk yang dialami masyarakat selama pandemi corona. Dunia usaha mengalami kelesuan serius. Banyak yang gulung tikar sehingga perusahaan tutup lalu mem-PHK karyawan, minimal dirumahkan.

Menurut Pardomuan, pihak sekolah harus mengambil kebijakan untuk meringankan beban ekonomi orangtua murid. Terhadap uang sekolah, harus diklasifikasi seperti pengurangan sampai mengratiskan uang sekolah karena jiwa orangtua paling terdampak corona.

Dijelaskannya, selama sekolah diliburkan, biaya operasional sekolah sangat jauh berkurang. Seperti biaya air, listrik, telepon, pembelian alat tulis kantor, pengeluaran anggaran untuk bahan bakar minyak dan pengeluaran lainnya sangat berkurang.

‘Kita berharap pihak yayasan dapat memahami permasalahan yang dihadapi orangtua siswa di masa pandemi virus Corona ini,” katanya.(red)