Balige | Konstruktif.id
Kota Laguboti terlihat kumuh, akibat jalan Patuan Nagari mulai Simpang IV hingga depan Puskesmas, jalan menuju Kantor Camat dan tepi badan jalan nasional di pusat kota Laguboti, telah menjadi tempat berjualan para pedagang.
Kota terlihat kumuh pada setiap hari Senin pekan. Para pedagang menjajakan jualannya dari dua sisi badan jalan. Akibat lain, akses menjadi sulit disebabkan jalan menyempit. Belum lagi parkir sembarangan. Padahal jalan ini merupakan akses utama masyarakat dari Kota menuju Desa Sibarani Sitangkola, Sibarani Nasampulu, Haunatas, Desa Sibuea dan Desa Hutahaean.
Menyikapi kondisi itu, Dinas Perinkop dan UKMK bersama Polres Toba, Polsek Laguboti, Danramil Laguboti, Dinas Perhubungan, Satpol PP, Camat Laguboti dan Lurah Pasar Laguboti memberikan himbauan kepada pedagang, untuk tidak lagi berjualan di bahu jalan dan trotoar.
Dengan himbauan itu, Kepala Dinas Perinkop UKMK melalui Kepala Bidang Pasar, Manogihontua Gultom, mengharapkan Senin (21/6) depan, para pedagang dapat berjualan di Pasar Rakyat Sibuea yang telah dibangun 2019 lalu.
“Surat pemberitahuannya terkait itu sudah kami serahkan kepada seluruh Pedagang,” katanya.
Mengenai pedagang monja (barang bekas), rencananya akan mereka tempatkan di samping Pasar Rakyat Sibuea, dengan terlebih dahulu membongkar bangunan bekas kantor petugas retribusi pasar (Perpas).
Sementara lokasi parkir permanen, rencananya akan dibuat di Tangsi Laguboti oleh Dinas Perhubungan, supaya kemacetan khususnya pada setiap hari pekan terurai/teratasi dan lalu lintas berjalan lancar. (Edward).
Discussion about this post