Parapat | Konstruktif.id
Nyaris tidak pernah kedengaran, Parapat mengalami kebanjiran. Entah karena curah hujan yang tinggi, atau faktor rusaknya Daerah Tangkapan Air di hulu Anak Sungai Batu Gaga dan Aek Bondar, masih perlu penelusuran.
Air meluap di kedua sungai kecil yang membelah Kota Parapat itu hingga memasuki jalan utama Jl Sisingamangaraja dan Jl Anggarajim Kelurahan Parapat Kecamatan Girsang Sipangan Bolon, Kabupaten Simalungun Provinsi Sumatera Utata, Kamis (13/5) sekira Pukul 15.30 WIB.
Dari Video yang diunggah warga Parapat di Media Sosial, terlihat luapan air bercampur lumpur, batu dan sampah mengalir deras ke badan jalan.
Banjir berasal dari sungai Batu Gaga dan Aek Bondar (anak sungai) yang bertemu di bawah SPBU Jl SM Raja.
Dari Jl SM Raja air mengalir deras ke Jl Kol TPR Sinaga (Gerbang Parapat), hingga air mengalir ke halaman Mapolsek Parapat.
Kemudian di lokasi lain seperti jalan raya, tepatnya di dekat Gereja HKBP Pardomuan Nagori Sibaganding, air tampak berwarna coklat membawa batu, pasir, lumpur, kayu (materil) ke badan jalan, sehingga kendaraan tidak dapat melintas.
Kapolsek Parapat IPTU Hosea Ginting SH berkordinasi dengan Pihak PU Kabupaten Simalungun dan PT TPL Sektor Aek Nauli sehingga menurunkan alat berat mereka untuk membersihkan materil tersebut dari badan jalan sehingga jalan dapat dilalui kembali.
Selama proses pengerjaan pembersihan jalan dari material dan lumpur, pengguna lalu lintas disarankan menggunakan jalan alternatif Simpang Palang – Simpang Sitahoan atau sebaliknya.
Menurut salah seorang warga Parapat Lindung Sinaga kepada Konstruktif.id membenarkan kejadian banjir tersebut.
“Iya. Tadi jam sekira jam 15.30 WIB setelah beberapa lama diguyur hujan, air meluap di 2 anak sungai itu. Gimana tak banjir, kayu ditebangi di hulu,” ujarnya.
Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini. (Poltak Simanjuntak).
Discussion about this post