Konstruktif News
TRENDING
  • Security
  • Security
No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Video
SUBSCRIBE
  • Home
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Video
No Result
View All Result
Konstruktif News
No Result
View All Result

Mantan Bidan yang Dua Kali Gagal CPNS Ini Banting Stir Jadi Penjual Ikan: Bolak-balik ke Luar Negeri

6 Mei 2020
Yanti Penjual Ikan

Yanti Penjual Ikan

29
VIEWS
Bagikan ke FacebookShare on TwitterBagikan ke Whatsapp

Mantan Bidan yang Dua Kali Gagal CPNS Ini Banting Stir Jadi Penjual Ikan: Bolak-balik ke Luar Negeri

Jakarta / Konstruktif. id

Bau tak sedap dan jalanan licin adalah hal yang dapat digambarkan ketika memasuki tempat penjualan ikan di Pasar Pondok Gede, Kota Bekasi.

Aktivitas jual beli tampak terlihat jelas di lokasi tersebut, termasuk pedagang ikan yang sudah terlihat terampil saat membersihkan ikan untuk pembelinya.

Meski begitu, ada satu diantara pedagang ikan di Pasar Pondok Gede yang ternyata sempat berprofesi sebagai bidan.

Dia adalah Julianti atau akrab disapa Yanti (30). Sepintas, memang tak terlihat bila Yanti dulunya merupakan bidan di wilayah Kabupaten Bangkalan, Madura.

Baca juga:

Beri Ruang Lebih bagi Peningkatan Kualitas Produk-Produk Lokal

Investasi dan Hilirisasi Industri Kunci Wujudkan Transformasi Ekonomi Nasional

Bertolak ke Banten, Presiden Jokowi Akan Resmikan Bendungan Sindang Heula

Tangannya yang terampil dan lihai, seolah menutupi profesi aslinya di tahun 2006 sampai 2009 ini.

Yanti menuturkan, ia memang memimpikan untuk menjadi bidan sejak kecil. Namun, karena orang tuanya yang hanya bekerja sebagai penjual ikan di pasar, membuatnya enggan untuk berkata jujur perihal impiannya.

Sejak Sekolah Menengah Atas (SMA), Yanti mulai menghabiskan waktunya untuk belajar. Dia gigih belajar agar mendapatkan beasiswa ke sekolah bidan guna mewujudkan impiannya.

Bersambut baik, rupanya ia mendapatkan beasiswa di salah satu Poltekkes di Kota Surabaya, Jawa Timur.

“Saya bidan dulunya. Saya enggak bilang sama ibu saya kalau saya dapat beasiswa. Kalau enggak dapat saya juga enggak nerusin sekolah. Karena dulu kan ibu saya masih merintis usaha,” ceritanya kepada TribunJakarta.com, Rabu (6/5/2020).

Selama tiga tahun, Yanti berhasil menyelesaikan D3 Kebidanannya dan berlanjut bekerja menjadi bidan di Madura.

Menurutnya, menjadi seorang bidan di Jakarta sangat berbeda dengan di desa.

Bila di Jakarta bidan mendapatkan gaji, namun di desanya ia hanya menerima uang bila ada pasien yang memberikannya.

“Ikut CPNS sudah dua kali gagal. Jadi di kampung perwilayah. Satu wilayah satu bidan dan ibaratnya kita serba bisa dan harus siap,” katanya.

“Karena seorang diri, namanya orang melahirkan enggak bisa diprediksi kan. Jadi benar-benar harus siap 24 jam. Pegang uangnya pun kalau ada yang kasih dari pasien pas melahirkan. Jadi saya lebih ke pengabdian,” lanjutnya.

Mengetahui hal tersebut, Yanti kerap berkomunikasi dan menumpahkan keluh kesahnya pada sang Ibu.

Klimaksnya saat ia lelah dan ingin menyudahi menjadi bidan di desanya.

“Saya kok capek (lelah) ya,” kata Yanti ke Ibunya.

Tanpa basa-basi, ibunya segera menjawab dan menyuruhnya untuk ke Bekasi guna meneruskan usahanya.

Penuh pertimbangan, Yanti pun akhirnya mengalah dan melanjutkan usaha orang tuanya sebagai penjual ikan di pasar.

“Saya niatnya membantu ibu saya. Kasian juga sama dia. Akhirnya saya merantau ke sini dari Madura pas tahun 2010,” katanya.

Bila dinilai secara materi, Yanti mengatakan pendapatannya saat ini terbilang besar.

“Secara materi besaran di sini ya. Ini di sini bersih bisa dapat Rp 1,5 juta perhari. Jadi kalau dibandingin secara ekonominya enakan kondisi saat ini,” jelasnya.

Miliki usaha lain

Meskipun keuntungan bersih perharinha terbilang lumayan, Yanti menuturkan uang tersebut masih harus dibagi dua untuk ibunya.

Sebab, sejak awal usaha tersebut milik ibunya dan ia hanya melanjutkan saja.

Untuk itu, ia memiliki usaha lain yakni menjual baju impor yang dibelinya langsung dari Thailand.

Tiap satu bulan sekali ia selalu berpergian ke Thailand untuk membeli sendiri barang dagangnya bersama sang suami, Adit.

“Saya makanya punya usaha lain, yakni olshop. Saya beli baju langsung ke Thailand. Jadi baju di sana bisa dibilang kualitas butik bila di sini tapi harga kaki lima. Jadi saya beli murah tapi bisa jual harganya terjangkau,” katanya.

Selain itu ia juga menjual makanan yang tak ada di Indonesia dan dibelinya langsung di Singapura.

“Jadi saya sudah biasa ke Thailand sama ke Singapura. Alhamdulillah bisa dapat sekira Rp 25 juta perbulannya,” katanya.

Namun, sejak Maret hingga saat ini ia belum belanja kembali imbas pandemi Covid-19.

“Mungkin memang rezeki saya di usaha. Jadi saya coba tekuni yang ada meskipun saat ini olshop agak terganggu karena sudah dua bulan belum belanja,” tandasnya. ( Tribun Jakarta). 

Share7TweetSend
ADVERTISEMENT

Related Posts

Beri Ruang Lebih bagi Peningkatan Kualitas Produk-Produk Lokal

5 Maret 2021
7

Investasi dan Hilirisasi Industri Kunci Wujudkan Transformasi Ekonomi Nasional

5 Maret 2021
5

Bertolak ke Banten, Presiden Jokowi Akan Resmikan Bendungan Sindang Heula

4 Maret 2021
9

Sejumlah Arahan Presiden dalam Rakernas Kementerian Perdagangan

4 Maret 2021
11

Presiden: Perdagangan Digital Harus Dikembangkan dan Dikelola dengan Baik

4 Maret 2021
10

Presiden Minta Semua Pihak Bekerja Keras Percepat Pemulihan Ekonomi

4 Maret 2021
18

Presiden Jokowi Lapor SPT Tahunan PPh secara Daring

3 Maret 2021
7

Presiden: Pencegahan dan Mitigasi Kunci Utama Kurangi Risiko Bencana

3 Maret 2021
6

Discussion about this post

Recommended

Kepala Lingkungan, Jujurlah Salurkan Bantuan

19 April 2020
37

Presiden Tinjau Vaksinasi Massal Tenaga Pendidik dan Kependidikan di SMAN 70 Jakarta

24 Februari 2021
32
Suhunan Situmorang

Harap Mampu Hindari Konflik Internal di Tubuh HKBP

11 Desember 2020
1.5k

Kepala BNN Tuangkus Harianja: Pematangsiantar Punya Keunikan dan Selesai Dikelilingi 2 Jam

24 Agustus 2020
58
Uang Rp 1 juta yang diselipkan di nasi bungkus (Foto: Tangkapan layar)

Viral Juragan Tas Pasuruan Bagi Nasi Bungkus Isi Uang Rp 1 Juta

17 Mei 2020
25

PWI Tebingtinggi dan Diskominfo Peringati HPN Secara Virtual Bersama Presiden Jokowi

9 Februari 2021
12
  • Policy
  • Terms
  • Redaksi
  • Pedoman Pemberitaan Media Siber

© 2020 Media Konstruktif

No Result
View All Result
  • Home
  • Nasional
  • Peristiwa
  • Video

© 2020 Media Konstruktif