Berita MotoGP – Konstruktif.id
Marc Marquez mengaku bahwa lebih memilih bersitegang hebat dengan Valentino Rossi seperti pada MotoGP 2015 ketimbang kompetisi harus berhenti akibat pandemi virus corona.
Hingga saat ini MotoGP 2020 yang sedianya dijadwalkan berlangsung pada awal Maret lalu belum bisa dihelat lantaran pandemi virus corona masih belum berakhir. Sejumlah balapan bahkan sudah dipastikan batal digelar, termasuk MotoGP Qatar, Jerman, Belanda, dan Finlandia.
Berada di kondisi seperti saat ini, Marc Marquez pun mengaku gelisah lantran tak bisa beraksi di atas motor lagi. Menurutnya, kondisi ini bahkan lebih buruk dari musim 2015 ketika ia harus bermusuhan hebat dengan sang sembilan kali juara dunia, Valentino Rossi.
“Tentu [lebih memilih berseteru dengan Rossi], karena itulah hal yang terjadi dalam olahraga. Itu bisa terjadi dalam MotoGP dan dunia tidak berakhir,” tutur Marquez kepada Diario AS.
“Dengan virus corona dunia tidak akan berakhir, tapi banyak orang yang kini sekarat, banyak orang menderita. Langsung atau tidak langsung, kita semua juga menderita,” tandas Marquez.
Meskipun demikian, banyak pihak juga yang menganggap penundaan MotoGP ini akan menguntungkan Marquez yang saat ini belum pulih dari cedera bahu.
Meskipun tak memungkiri bahwa hal itu sedikit menguntungkannya, namun Marquez menegaskan bahwa ia lebih memilih tetap balapan dengan kondisi cedera dibandingkan harus berdiam diri tanpa kompetisi.
“Jika saya tahu situasinya bakal seperti ini, saya tentu lebih memilih untuk tetap membalap, meski kondisi bahu saya memburuk. Balapan pertama [MotoGP Qatar] saya yakin bisa setidaknya meraih podium, bahkan dengan kondisi cedera,” tutur Marquez.
“Jika bisa memilih, saya ingin absen satu-dua balapan [memulihkan cedera] dan kemudian menjalani musim, tapi situasinya seperti ini. Saya lebih memilih memulai balapan daripada menghadapi situasi seperti ini,” tegasnya.
Sementara itu, Dorna Sports selaku penyelenggara MotoGP sudah bertekad akan memulai kembali MotoGP 2020 pada akhir Juli mendatang di Sirkuit Jerez. Mereka akan memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, mengurangi sebagian besar jumlah kru tiap tim, serta menggelar balapan secara tertutup alias tanpa penonton.(liga olahraga)
Discussion about this post