Menpora Tak Mau Ikut Campur tentang Isu Kurang Harmonisnya PSSI
Jakarta / Konstruktif
Jakarta / Konstruktif
Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Zainudin Amali, tak mau ikut campur soal isu masalah kurang harmonisnya PSSI. Menurutnya, PSSI adalah organisasi dewasa yang bisa menyelesaikan masalah internalnya sendiri. Lagipula, Pemerintah dilarang melakukan intervensi ke PSSI sesuai statuta FIFA.
PSSI diterpa isu kurang harmonis antara hubungan Ketua Umum (Ketum) PSSI, Mochamad Iriawan dengan Wakil Ketua Umum (Waketum), Cucu Somantri. Hal ini pertama kali ditandai dengan pernyataan Cucu Somantri soal Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI.
Cucu Somantri menyebut Maaike Ira Puspita naik dari posisi Wakil Sekjen ke Sekjen, usai mundurnya Ratu Tisha Destria. Padahal, pemilihan dan pengesahan Sekjen
PSSI harus melalui rapat anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI. Selain itu, melalui proses panjang dengan fit and proper test sesua statuta PSSI 2019.
Sekjen PSSI merupakan jabatan vital dalam organisasi PSSI yang diatur dalam Pasal 61 Poin 1 Statuta PSSI edisi 2019. Sekjen PSSI dipilih berdasarkan keputusan Ketum dan Exco PSSI melalui seleksi dengan serangkaian tes yang transparan dan akuntabel.
Beberapa anggota Exco PSSI seperti Yunus Nusi (Plt Sekjen PSSI saat ini) hingga Haruna Soemitro menyayangkan pernyataan blunder Cucu Somantri. Setelah itu, Cucu Somantri seperti terdiam tidak mau berkomentar apapun saat ditanya awak media mengenai PSSI.
Selanjutnya, polemik kembali muncul dari sosok Cucu Somantri yang memasukkan
anaknya Pradana Aditya sebagai General Manager (GM) PT Liga Indonesia Baru (LIB). Namun, Direktur Utama PT LIB itu membantah bahwa anaknya belum disahkan menjadi GM PT LIB, dan tidak akan masuk struktur.
Namun, Direktur Operasional PT LIB Sudjarno, mengatakan Pradana Aditya memang sering terlihat di kantor PT LIB. Ia pun mengakui terkejut melihat jabatan Pradana Aditya yang ditunjuk Cucu Somantri sebagai GM.
Hal serupa dikatakan oleh Direktur Bisnis PT LIB, Rudy Kangdra. Ia membenarkan Cucu Somantri menunjuk Pradana Aditya sebagai GM PT LIB.
Mochamad Iriawan pun angkat bicara mengenai hal ini. Ia ingin PT LIB menyelesaikan masalah ini melalui rapat
internal. Bahkan, ia menyarankan PT LIB lebih baik memikirkan kelanjutan kompetisi Liga 1 dan Liga 2 2020, dibanding melahirkan polemik.
“Itu urusan internal PSSI, tentu pemerintah tidak bisa ikut campur. Saya pribadi masih melihat bahwa teman-teman pengurus PSSI bisa mengatasi setiap permasalahan yang muncul,” kata Zainudin Amali.
“Dulu saja kan masalah malah lebih berat bahkan sempat dibekukan oleh FIFA, tapi akhirnya bisa diselesaikan. PSSI adalah organisasi olahraga yang sudah cukup dewasa, usianya saja sudah 90 tahun,” tambahnya. ( BolaSkor. Com).
