Konstruktif News
Senin, 12 Mei 2025
No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral
Konstruktif News
No Result
View All Result
Konstruktif News
No Result
View All Result
  • News
  • Peristiwa
  • Regional/Daerah
  • Nasional
  • Dunia
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Video
  • Viral
Home News Nasional

Menunggu Sekoci Penyelamat untuk UMKM yang Sekarat

redaksi Penulis: redaksi
26 September 2020 | 08:19 WIB
Rubrik: Nasional
0
ADVERTISEMENT

Jakarta | Konstruktif.ID — Bisnis kopi melambung dalam beberapa tahun terakhir, selaras dengan perubahan gaya hidup masyarakat. Di Yogyakarta misalnya, kafe, warung kopi jalanan hingga co-working space terus muncul dalam berbagai skala, dengan kopi sebagai sajian pilihan utama.

Enam bulan terakhir, bulan madu bisnis kopi itu mendadak berwarna suram karena pandemi virus corona. Rina Yurini, salah satu pendiri Komunitas Kopi Nusantara menyebut, bisnis ini jatuh cukup dalam karena sejumlah fakt

Rina jelas meminta pemerintah mengulurkan tangan bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bisnis kopi hanya satu contoh dalam jenis makanan dan minuman. Masih banyak sektor lain seperti kerajinan, mebel, konveksi, dan jasa skala kecil yang membutuhkan bantuan. Dampak di satu pihak akan merembet ke pihak lain, misalnya kopi yang jika dirunut akan berpengaruh hingga ke petani. Sayangnya, uluran tangan pemerintah itu belum terlihat, setidaknya sampai saat ini.

Dalam aneka sektor, menurut Rina isu tenaga kerja menjadi penting untuk diperhatikan. Berhentinya bisnis menciptakan banyak pengangguran baru. Bantuan sosial akan berguna saat ini, setidaknya untuk menutup kebutuhan dasar. Namun ke depan, paket modal usaha jauh lebih bermanfaat bagi pelaku UMKM, ketika kondisi ekonomi membaik.

“Sebagian besar mengeluhkan merosotnya omzet, karena pertama orang takut bepergian karena takut tertular, atau ada yang khawatir baru duduk sudah disuruh pergi sama Satpol PP. Ada juga yang karena, dalam kasus Yogya, kafe itu yang nongkrong mayoritas mahasiswa asal luar daerah, sementara mereka sekarang pulang. Otomatis konsumennya tidak ada,” kata Rina kepada VOA.

“Sebagian teman bertahan dengan menjual aset. Bisa dilihat di marketplace, barang jualan bekas kafe banyak sekali. Ketika kondisi normal, saya tidak yakin teman-teman bisa membuka usaha lagi, kalau tidak ada bantuan modal,” tambah Rina.

Menurut data Badan Pusat Statistik, sektor makanan dan minuman memang salah satu yang terdampak paling berat oleh pandemi.

“Sektor usaha yang pendapatannya menurun paling drastis adalah akomodasi dan makanan minuman, jasa lainnya, serta transportasi dan pergudangan,” kata Kepala BPS Suhariyanto.

Paparan itu disampaikan dari diskusi daring seri 2 Kelompok Studi Demokrasi Indonesia (KSDI), Minggu (20/9). Menurut survei BPS, 84,2 persen usaha mikro dan kecil pendapatannya menurun dan 62,21 persen menghadapi kendala keuangan terkait pegawai dan operasional.

BPS juga mendata, 55 persen pelaku usaha tidak tahu berapa lama usahanya mampu bertahan jika tidak ada perubahan kondisi dan bantuan. Sementara bantuan yang paling dibutuhkan usaha mikro dan kecil adalah modal (69,2 persen), keringanan tagihan listrik (41,18 persen), relaksasi atau penundaan pembayaran pinjaman (29,98 persen), kemudahan administrasi pengajuan pinjaman (17,21 persen), dan penundaan pembayaran pajak (15,07 persen).

Protokol Penyelamatan UMKM

Pengamat ekonomi dari Universitas Mercubuana, Yogyakarta, Awan Santosa menyebut Indonesia membutuhkan protokol khusus menghadapi krisis bagi sektor UMKM. Selama ini, pemerintah menyusun protokol kesehatan yang disosialisasikan secara masif ke masyarakat. Sementara belum ada protokol resmi dari pemerintah, yang disosialisasikan ke UMKM, seputar bagaimana bertahan di masa pandemi. Termasuk, apa saja yang dilakukan pemerintah, khusus kepada sektor ini.

“Kita enggak punya protokol bagaimana menyelamatkan ekonomi itu dengan perspektif bahwa 99,9 persen ekonomi kita itu digerakkan UMKM, 96 persen tenaga kerja kita diserap UMKM, dan 60 persen pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto itu disumbang oleh UMKM. Ketika krisis pandemi kita tidak melihat itu lagi. Jadi, belanja negara, politik anggaran itu tidak proporsional,” papar Awan.

Awan mengkritik, dalam setiap krisis konsentrasi pemerintah terfokus pada perbankan atau industri besar. Pemerintah mengucurkan banyak dana karena menganggap kedua sektor itu sebagai penyelamat krisis. Padahal, pengalaman krisis ekonomi 1998 membuktikan, UMKM adalah penyelamat yang sebenarnya bagi Indonesia. Kala itu, terbukti bahwa triliunan dana yang dikucurkan untuk sektor perbankan melalui Bantuan Likuiditas Bank Indonesia (BLBI) justru tidak jelas larinya dan menjadi kasus korupsi yang tak selesai sampai saat ini.

Begitupun dalam pandemi saat ini, protokol penyelamatan UMKM belum tersedia secara resmi. Yang dilakukan pemerintah sejauh ini adalah bantuan sosial secara pribadi kepada individu karyawan terdampak. Sementara secara natural, UMKM mampu bertahan karena kepedulian pelakunya, termasuk kelompok masyarakat yang secara khusus memberi perhatian. Komunitas masyarakat peduli UMKM ini muncul karena mereka meyakini langkah terbaik yang bisa dilakukan adalah membantu usaha kecil yang berada di sekitar rumahnya, agar tetap hidup.

Bagi UMKM, Awan menyatakan satu-satunya jalan untuk bisa bertahan adalah dengan kolaborasi.

“Pelaku UMKM harus menguatkan kerja sama, membangun ekonomi yang berbasis solidaritas, gotong royong. Kekuatan UMKM karena ada di solidaritas, ada di komunitas. Di depan sudah ada tanda-tanda situasi yang belum baik, maka sistem penahannya adalah komunitas. Di situ ada market sharing, resources sharing. Kita tidak akan jatuh kalau bergandengan,” ujar Awan. (Sumber: VOA Indonesia)

ShareTweetSendShareSharePin

Baca Juga

Nasional

Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar Ny Liswati Wesly Silalahi Bersama Ketua TP PKK Dari Berbagai kota se-Indonesia Menghadiri Ladies Program

Penulis: Konstruktif.id
8 Mei 2025 | 21:36 WIB

Surabaya - Konstruktif.id | Ketua TP PKK Kota Pematangsiantar Ny Liswati Wesly Silalahi bersama Ketua TP PKK dari berbagai kota...

Read moreDetails
Nasional

Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn Menghadiri Acara Rapat Koordinasi, di Aula Bhineka Tunggal Ika Lantai 16 Gedung Merah Putih KPK RI

Penulis: Konstruktif.id
30 April 2025 | 19:02 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Wali Kota Pematangsiantar Wesly Silalahi SH MKn berbagi pandangan tentang korupsi dan kendala pelayanan di Kota...

Read moreDetails
Nasional

Kanwil Ditjenpas Sumut Bersinar di IPPAFest 2025 Raih Dua Penghargaan Bergengsi

Penulis: Konstruktif.id
23 April 2025 | 21:11 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kanwil Ditjenpas Sumut) mencatat prestasi membanggakan dalam ajang Indonesian...

Read moreDetails
Nasional

Warga Binaan Pamer Karya dan Kreativitas Terbaik di Indonesian Prison Products and Arts Festival

Penulis: Konstruktif.id
22 April 2025 | 22:42 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Karya dan kreativitas terbaik dari warga binaan seluruh Indonesia, mulai dari pertunjukan seni, kuliner, fesyen, hingga...

Read moreDetails
Oplus_16908288
Nasional

Stan Kanwil Ditjenpas Sumut Pukau Pengunjung IPPAFest 2025

Penulis: Konstruktif.id
21 April 2025 | 19:06 WIB

Jakarta - Konstruktif.id | Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Sumatera Utara (Kanwil Ditjenpas Sumut) sukses mencuri perhatian pengunjung dalam ajang...

Read moreDetails
Nasional

Dirjenpas Sentuh Hati Warga Binaan Ajak Benahi Bersama Lapas Kuta Cane

Penulis: Redaksi Konstruktif
11 Maret 2025 | 21:31 WIB

Aceh - Konstruktif.id | Direktur Jenderal  Pemasyarakatan (Dirjenpas), Mashudi, tengok langsung kondisi warga  binaan Lapas Kutacane, " Mari kita benahi...

Read moreDetails

Berita Terkini

Pematangsiantar

Melaui Curhat Kamtibmas, Bhabinkamtibmas Polsek Siantar Barat Sosialisasikan 110 Call Center

11 Mei 2025 | 20:34 WIB
Pematangsiantar

Cegah Premanisme ,Polres Pematangsiantar Gencar Patroli Malam Hari

11 Mei 2025 | 20:31 WIB
Pematangsiantar

Pengedar Sabu Asal Simalungun Berhasil Dibekuk Polres Pematangsiantar

10 Mei 2025 | 18:15 WIB
Pematangsiantar

Polres Pematangsiantar Gagalkan AS Edarkan  Sabu Jalan Sadum

10 Mei 2025 | 18:13 WIB
Pematangsiantar

Polres Pematangsiantar Amankan Pengedar Sabu Jalan Singosari Dirumahnya

10 Mei 2025 | 18:10 WIB
Pematangsiantar

Kapolres Pematangsiantar Terima Audiensi  Panitia Perayaan Paskah HKBP Distrik V Sumatera Timur

10 Mei 2025 | 18:06 WIB
Pematangsiantar

Cegah Penyakit Masyarakat,Polsek Siantar Selatan Patroli Ke Tempat Keramaian

10 Mei 2025 | 18:03 WIB
Pematangsiantar

Antisipasi Tindak Kriminal Dan Premanisme, Samapta Polres Pematangsiantar Tingkatkan Patroli

10 Mei 2025 | 17:59 WIB
Pematangsiantar

Permasalahan Penganiayaan Berakhir Di Polsek Siantar Timur Dengan Problem Solving

10 Mei 2025 | 17:53 WIB
Pematangsiantar

Wujudkan Lingkungan Yaang Bersih,Polsek Siantar Selatan Bersama Forkopimca dan Masyarakat Laksanakan Gotong Royong

10 Mei 2025 | 17:49 WIB
Pematangsiantar

Menjaga Lingkungan Sejak Dini, Bhabinkamtibmas Polsek Siantar Timur Sambangi SD Swasta HKBP Tomuan

10 Mei 2025 | 17:45 WIB
Pematangsiantar

Polres Pematangsiantar Ungkap Pemilik Ekstasi Pria Asal Simalungun

8 Mei 2025 | 21:57 WIB
  • Redaksi
  • Pedoman
  • Policy
  • Terms

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba

No Result
View All Result
  • News
    • Peristiwa
    • Nasional
    • Internasional
  • Regional/Daerah
    • Medan
    • Pematangsiantar
    • Simalungun
  • Hiburan
  • Opini
  • Pendidikan
  • Profil
  • Sehat
  • Seremoni
  • Video
  • Viral

© 2020-2024 Konstruktif ID

rotasi barak berita hari ini danau toba