Pematangsiantar, Konstruktif.id
Pembelian BBM Pertalite maupun Solar di Kota Pematangsiantar kini wajib menggunakan aplikasi MyPertamina. Peraturan itu berlaku mulai, Senin 1 Oktober 2022.
Masyarakat bisa segera mendaftar baik melalui booth pendaftaran yang disiapkan di SPBU, atau ke website subsiditepat.mypertamina.id maupun melalui aplikasi MyPertamina.
Pejabat sementara (Pjs) Sales Branch Manager Rayon III Pertamina Ahmad Fernando mengatakan, hingga saat ini sudah ada 1561 kendaraannya dari Kota Pematangsiantar yang sudah terdaftar di MyPertamina.
Dan pendaftar ini akan terus bertambah, mengingat batas waktu penggunaan aplikasi ini masih panjang hingga Oktober mendatang.
“Sudah 1561 register atau oendafy di MyPertamina dari Kota Pematangsiantar. Dan kami apresiasi kepada masyarakat yang sudah mendukung program pemerintah ini, agar tepat sasaran bagi yang berhak menerimanya,” kata Ahmad, Minggu (31/7/22).
Ia juga menegaskan, bahwa saat ini pihaknya baru memulai proses pendaftaran, sehingga pembelian Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi masih bisa dilakukan seperti biasanya. Jadi saat ini masih dalam proses pendaftaran dan sosialisasi.
Pematangsiantar dan Kota Sibolga terpilih sebagai pilot project penerapan registrasi kendaraan kepada para pengguna manfaat BBM bersubsidi di Sumatea Utara.
Setelah nanti masyarakat pengguna kendaraan sudah mendaftar melalui tiga cara tadi, maka 14 hari kemudian akan mendapatkan QR Code atau seperti barcode.
Selanjutnya, konsumen itu hanya cukup menunjukkan QR Code yang sudah dicetak atau yang disimpan di Handphone untuk membeli BBM Subsidi Pertalite ataupun Solar.
“Implementasi QR Code untuk pembelian Pertalite saat ini belum digunakan. Tapi mulai Oktober sudah bisa direalisasikan setiap SPBU di Kota Pematangsiantar,” jelas dia.
Lantas, bagaimana dengan mobil mewah ataupun selain mobil angkutan umum?
Fernando menjelaskan, apa yang dilakukan Pertamina ini adalah amanah dari pemerintah untuk memilah masyarakat yang layak dan tidak layak menerima BBM bersubsidi.
Berdasarkan catatan Pertamina, 60 persen pengguna BBM bersubsidi masih belum tepat sasaran. Masih banyak pemilik/pengguna mobil mewah mengisi pertalite dan solar, maka dengan adanya penyalahgunaan ini, Pertamina merasa perlu untuk meregistrasi siapa saja yang harus menerima subsidi ini.
“Itu makanya, siapapun yang mendaftar di MyPertamina akan terlihat nantinya melalui verifikasi data oleh Pertamina pusat untuk menentukan siapa yang berhak pengguna BBM bersubsidi di Sumatera Utara,” ujar Ahmad.(Singli Siregar)
Discussion about this post