Badan Penerbangan dan Antariksa Nasional AS (National Aeronautics and Space Administration/NASA) tengah melakukan uji coba penggunaan toilet titanium senilai $23 juta (Rp 342 triliun). Toilet yang dirancang untuk kenyamanan perempuan itu akan diujicobakan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (International Space Station/ISS).
Kantor berita Associated Press melaporkan, Jumat (2/10), toilet tersebut dikemas di dalam kapal kargo yang seharusnya diluncurkan Kamis malam (1/10) dari Pulau Wallops, Virginia. Namun, dibatalkan karena masalah teknis.
Toilet itu mempunyai berat hampir 45 kilogram dengan tinggi 71 sentimeter. Ukuran toilet baru ini kira-kira setengah dari dua toilet buatan Rusia yang saat ini berada di stasiun luar angkasa. Ukurannya dibuat agar bisa dimasukkan ke dalam kapsul Orion NASA yang akan membawa astronot ke bulan.
ISS akan mengujinya selama beberapa bulan. Jika berjalan lancar, toilet akan dibuka untuk keperluan bisnis biasa.
Penggunaan toilet di luar angkasa diperkirakan akan meningkat seiring dengan SpaceX yang sekarang meluncurkan astronot ke stasiun luar angkasa.
Toilet saat ini lebih banyak dirancang untuk pria. Manajer proyek, Melissa McKinley dari Johnson Space Center, mengatakan untuk mengakomodasi perempuan dengan lebih baik, NASA memiringkan posisi kursi di toilet baru dan membuatnya lebih tinggi. Bentuk baru ini akan membantu astronot memposisikan diri mereka lebih baik.
Astronot NASA Shannon Walker mengatakan, meskipun desain lama tidak terlalu sulit digunakan, perubahan desain yang dapat membuat perbedaan besar bagi perempuan.
NASA terakhir kali memesan toilet baru pada awal 1990-an untuk mengakomodasi misi pesawat ulang-alik selama dua minggu. Agensi tersebut mengontrak Collins Aerospace untuk menyediakan model terbaru; perusahaan juga mengerjakan toilet shuttle.[Sumber: VOA]