SIANTAR | Konstruktif. Id
Duma Sari boru Tobing (37), menjadi korban penggelapan. Pelakunya seorang pria bernama Rasya, mengaku warga Rambung Merah, Kabupaten Simalungun, Senin (29/11) sore. Duma merugi Rp 3 juta.
Aksi penggelapan terjadi di Nadia Hotel, Jalan Sisingamangaraja, Kecamatan Siantar Marihat. Awalnya, Duma berkenalan dengan Rasya lewat aplikasi Tantan, yakni aplikasi menambah teman, Minggu (28/11) malam.
Setelah kenalan, keduanya saling tukar nomor handphone. Kemudian pada Senin (29/11) pagi, Duma, warga Sibatu-Batu, Kecamatan Siantar Sitalasari, ditelepon Rasya. Mengajak Duma jalan-jalan.
Karena mulai percaya, Duma pun menuruti permintaan Rasya. Saat itu juga, Duma meminta dijemput dari rumahnya. Tidak berselang lama, Rasya datang naik mobil Ayla warna putih BK 10007 WR.
Beberapa menit ngobrol, keduanya pun beranjak menuju Parapat. Usai jalan-jalan, Duma kemudian meminta kembali ke Siantar. Saat di perjalanan, tepatnya di Simpang 2, Rasya memberhentikan laju mobilnya dan membeli minuman alkohol jenis OT.
Lalu keduanya sepakat untuk check inn di Nadia Hotel. Sampai sore sekitar jam 17.00 WIB berada di hotel, Rasya ditelepon temannya. Rasya katanya dituduh mencuri pelak sepeda motor. Meski begitu, Duma pun tidak menaruh curiga.
Mereka lanjut ngobrol dan Rasya mengakui sebagai mahasiswa di Kota Medan. Bahkan, untuk meyakinkan Duma, Rasya mengatakan bahwa dirinya mempunyai usaha panglong di Rambung Merah, Kabupaten Simalungun.
Sekitar 30 menit di dalam kamar, Duma pamit ke kamar mandi. Saat itu juga, Duma meninggalkan tas berisi uang Rp 500 ribu dan 1 unit handphone merk Oppo A15 K seharga Rp 2,5 juta yang diletakkan di meja hotel.
Sekembali dari kamar mandi, Duma terkejut lantaran barang-barang di dalam tas sudah hilang. Merasa curiga, Duma keluar kamar menuju lobi. Dia tak lagi menemukan Rasya.
Pengakuan salah satu penjaga hotel, Rasya sudah pergi. Merasa ditipu, esok harinya, yakni Rabu (1/12) siang, Duma membuat laporan ke Polsek Marihat.
Di Polsek Duma dimintai keterangan oleh polisi. Personel polsek lalu membawa Duma melakukan olah TKP di Nadia Hotel sekaligus memeriksa CCTV hotel.
Sesuai pengakuan salah satu kasir hotel, mereka membenarkan Duma dan Rasya memesan kamar. Kepada polisi, mereka juga mengaku kalau Rasya berciri badan besar dan sudah kedua kalinya datang memesan kamar di bulan yang berbeda.
“Aku kenal si Rasya (pelaku, red) itu melalui aplikasi. Saat itu di hotel kami belum ada bersetubuh, karena dia hanya mau ngajak minum OT. Tapi aku kayaknya kenak hipnotis, karena gampang kali menuruti apa yang dikatakan dia,” ujar Duma.
Masih kata Duma, yang ditemui di Jalan Sipirok, Kecamatan Siantar Barat, usai membuat surat laporan pengaduan, menyatakan, setelah menuruti perintah Rasya, dia kebingungan saat tahu barang-barang berharganya hilang.
Kapolsek Siantar Marihat Iptu Robert Purba yang dikonfirmasi melalui sambungan telepon membenarkan pihaknya telah menerima laporan pengaduan korban dan anggotanya sudah melakukan olah TKP.
“Kami masih melakukan penyelidikan dan pemeriksaan saksi-saksi. Setelah itu, laporan sudah kami terima untuk ditindaklanjuti. Pelaku itu pun pakai plat palsu, tapi itu tetap akan kami kembangkan berkat adanya CCTV,” ujar Iptu Robert. (*/Gabriel Simanjuntak)
Simalungun - Konstruktif.id | Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara dan…
Simalungun - Konstruktif.id | Tim Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar melakukan…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kanit Binmas Polsek Siantar Timur AIPTU P. Simanjuntak selaku Perwira pengawas…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno SH. SIK pimpin Apel Pergeseran…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Dukung Pengamanan Pilkada 2024 ,Sebanyak 61 personel Sat Brimob Polda Sumut…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Siap Jaga Keamanan Pilkada 2024 Personil Polres Pematangsiantar mengikuti Latihan Pengendalian…