Pakpak Bharat, Konstruktif.id
Sudah dua ini, enam unit bus sekolah milik Dinas Pendidikan Pemerintah Kabupatan Pakpak Bharat tidak dioperasikan.
Padahal, keenam unit bus anak sekolah tersebut melayani antar jemput bagi pelajar di tingkat SMP dan SMA/SMK se Kabupaten Pakpak Bharat secara gratis.
Sejumlah orang tua siswa mengaku kecewa tidak beroperasinya bus sekolah itu.
“Saya tak pernah lagi lihat bus sekolah jalan. Anak sekolah saya harus berjalan kaki hingga beberapa kilometer,” kata salah seorang orang tua murid yang namanya tidak dituliskan, Rabu (27/7/22).
Orang tua paruh baya ini mengaku sedih dengan tidak berjalannya bus itu, dimana biaya untuk anak sekolahnya bertambah.
“Sedihlah pak. Kalau dulu anak kami sekolah bus gratis, yang kami tanggung hanya uang jajannya saja. Kalau sekarang dua kali lipat, bayar ongkos dan uang jajan,” ujarnya.
Yang makin sedihnya, orang tua murid itu mengakui, di depan kantor dinas pendidikan ada bus tapi tidak berjalan.
“Kami tahu pak mobil ada di depan kantor dinas pendidikan ditutup pakai terpal. Kalau nggak bisa dipakai lagi kan dijual saja. Ngapaen di pajang,” jelasnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pakpak Bharat Manihar Tumanggor saat akan dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (27/7/22), tidak berada di ruangan. Sementara,
Sekretaris Dinas Pendidikan Maranatha Padang mengatakan, enam bus tersebut sudah tidak layak lagi beroperasi.
“Bus tersebut jika dioperasikan sudah tidak sesuai dengan biaya perawatan yang sangat besar, tahun ini bus tersebut akan di lelang,” ujar Maranatha.(Jepri S)