Categories: Internasional

Palestina-Israel: ‘Babak Kejayaan Zionis” dan ‘Masa Kritis’ Indonesia Mencari Dukungan

Langkah Indonesia kembali mengajak masyarakat internasional untuk menolak aneksasi Israel atas sektiar 30% wilayah Tepi Barat, Palestina, disebut Kementerian Luar Negeri sebagai langkah dalam masa kritis, menjelang rencana ini diajukan ke parlemen Israel pada 1 Juli mendatang.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan pernyataan Indonesia yang menekankan kembali penolakan atas aneksasi dan seruan mengajak masyarakat internasional, termasuk Amerika Serikat, ditujukan untuk membangun kesadaran bersama.

“Sekarang ini masa critical time, (masa kritis) kita tidak bisa melakukan sendiri, jadi kita membangun kebersamaan internasional untuk juga menolak dan kita mencatat mayoritas negara dunia menentang rencana itu,” katanya.

Jika penolakan masif dinyatakan oleh mayoritas negara maka diharapkan akan mampu membatalkan rencana itu, tambah Faizasyah.

Kita menyampaikan pesan juga ke negara sahabat termasuk Amerika Serikat, bahwa jika itu terjadi akan merusak martabat PBB dan DK PBB itu sendiri,” katanya.

Dalam pertemuan terbuka Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) pada Rabu (24/06), Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi menjelaskan pencaplokan oleh Israel harus ditolak karena melanggar hukum internasional dan merusak seluruh prospek perdamaian yang sudah dan sedang dilakukan.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan langkah yang muncul dari rencana perdamaian Presiden Donald Trump, akan menggaris bawahi “babak kejayaan dalam sejarah Zionis”.

Pihak Palestina menyatakan menarik semua perjanjian sebelumnya, karena bagi mereka hilangnya daerah yang diduduki ini merupakan pukulan berat bagi mimpi untuk mewujukan negara tersendiri di masa depan.

Sementara pihak internasional banyak yang khawatir atas apa yang mereka lihat sebagai pelanggaran hukum internasional dan mereka juga memperingatkan langkah itu akan semakin membuat ketegangan semakin panas.

Pengamat politik Timur Tengah Hasibullah Satrawi memprediksi akan cukup sulit bagi Indonesia untuk mempengaruhi rencana aneksasi Israel yang mendapat dukungan tidak terbatas dari Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Dengan kesulitan ini, kata Hasibullah, langkah yang perlu dilakukan adalah melobi dan mengumpulkan dukungan banyak negara, termasuk Amerika Serikat sendiri. (ManguN/bbcindonesia)

Redaksi

Recent Posts

Pelaksanaan Pilkada di Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar Lancar *Paslon Boby/Surya Raih 420 Suara, Edy/Hasan Peroleh 124 Suara

Simalungun - Konstruktif.id | Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara dan…

4 jam ago

Tim Kamtib Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar Cek Saluran Pembuangan Air

Simalungun - Konstruktif.id | Tim Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar melakukan…

1 hari ago

Polsek Siantar Timur Bantu Korban kecelakaan untuk mendapatkan pertolongan pertama

Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kanit Binmas Polsek Siantar Timur AIPTU P. Simanjuntak selaku Perwira pengawas…

2 hari ago

Siap Menjamin Keamanan,Polres Pematangsiantar terjunkan 150 Personil Amankan 411 TPS Pilkada 2024

Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno SH. SIK pimpin Apel Pergeseran…

2 hari ago

Polres Pematangsiantar Sambut 60 Personil BKO Sat Brimob Polda Sumut

Pematangsiantar - Konstruktif.id | Dukung Pengamanan Pilkada 2024 ,Sebanyak 61 personel Sat Brimob Polda Sumut…

2 hari ago

Siap Jaga Keamanan Pilkada 2024, Samapta Polres Pematangsiantar kuti Latihan Pengendalian Massa di Sat Brimobda Sumut Batalyon B Tebing Tinggi

Pematangsiantar - Konstruktif.id | Siap Jaga Keamanan Pilkada 2024 Personil Polres Pematangsiantar mengikuti Latihan Pengendalian…

2 hari ago