Pematangsiantar | Konstruktif.id
Semenjak mewabahnya pandemi Covid-19, Gereja Batak Karo Protestan (GBKP) Runggun Jl Sisingamangaraja, Pematangsiantar selalu memberi bantuan bagi jemaatnya. Bantuan diberi guna mengurangi beban ekonomi keluarga yang terkena dampak.
Demikian diterangkan Ketua Badan Pekerja Majelis Runggun (BPMR) GBKP Jl Sisingamangaraja Pematangsiantar, Ir Mustafa Ginting MSi. Dikatakan Mustafa pemberian bantuan sosial itu dilakukan setiap bulan semenjak masa pandemi pada Maret 2020 lalu. Untuk pemberian bantuan November 2020 telah dilakukan pada Minggu (22/11/2020).
“Sembako yang diberikan : beras, gula pasir, minyak makan, sabun mandi, ikan teri, telur ayam, dan sabun deterjen,” demikian keterangan Mustafa, Senin (23/11/2020).
Diterangkan Mustafa, pada pemberian bantuan November 2020 itu ada sebanyak 16 kepala keluarga warga jemaat yang dinilai layak menerima. Juga dalam kerangka mengurangi dampak pandemi, pada penyerahan November 2020 ini GBKP Runggun JL Sisingamangaraja juga memberi memberi penghargaan dan motivasi berupa uang kepada anak-anak jemaat yang berprestasi di bangku kuliah yang meraih IPK ≥ 3.60.
Bantuan diserahkan langsung oleh Musatafa Ginting selaku Ketua BPMR yang dihadiri Pdt Christofer Sinulingga MTh, Simon Tarigan (Sekretaris BPMR), Norong Perangin-angin (Bendahara BPMR) dan Pelita Sembiring (Kabid Diakonia BPMR).
“Saat penyerahan bantuan kita selalu mematuhi protokol kesehatan yakni menggunakan masker, menjaga jarak dan mencuci tangan. Kita tidak mau GBKP Runggun Jl Sisingamangaraja menjadi kluster penyebaran Covid-19,” ujarMustafa.
Menyangkut ihwal pemberian bantuan sembako yang telah dilakukan semenjak awal pandemi, terang Mustafa, pihak gereja menyadari ada anggota jemaat yang terkena dampak pandemi Covid-19. Misalnya, katanya, ada anggota jemaat yang pekerjaannya menjadi terganggu sehingga pendapatan keluarga menjadi tersendat. Kepada keluarga anggota jemaat ini gereja memberi bantuan untuk menanggulangi kehidupan sehari-hari.
Diterangkan Mustafa, gereja selalu memantau atau mengevaluasi warga jemaat yang telah dan akan menerima bantuan. Awalnya, katanya, jumlah kepala keluarga yang menerima hanya 13 kepala keluarga namun pada penyerahan November sudah ada 16 kepala keluarga. “Artinya, bertambah jumlah anggota jemaat yang terkena dampak Covid-19 semenjak Maret 2020,” katanya.
Dipastikan Mustafa, pemberian bantuan akan tetap dilakukan hingga masa pandemi berakhir. Katanya, gereja tidak pernah khawatir akan sumber bantuan. Sumber bantuan berasal dari penyisihan anggaran program kegiatan gereja yang tidak terlaksana akibat Covid-19 dan sumbangan rutin jemaat GBKP Runggun Jl Sisingamangaraja.
Selain memberi bantuan pengendalian Covid-19 bagi keluarga terdampak secara ekonomi, kata Mustafa, GBKP Runggun Jl Sisingamangara juga membagikan masker dan data internet bagi seluruh jemaat gereja itu yang hiingga saat ini masih melaksanakan Ibadah Minggu secara streaming. (K2)
Discussion about this post