Medan – Konstruktif.id
Guna mengurangi Dampak wabah Covid-19, Kodam I Bukit Barisan melalui para Bintara Pembinaan Perdesaaan atau Babinsa
telah menyalurkan 15.000 paket bantuan sembako. Setiap Paket sembako berisikan Beras, Minyak Goreng, Masker, Sabun dan Mie Instan.
Demikian hal yang disampaikan Panglima Komando Daerah Militer I/BB Mayjen TNI MS Fadhilah, saat melepas bantuan Sembako yang keempat kalinya. Kemudian akan berlanjut setiap hari selama persediaan masih ada yang diperkirakan mencapai 1 bulan kedepan, karena distribusinya melalui Babinsa menggunakan sepeda motor yang diantar langsung door to door diseluruh penjuru Kota Medan, Deli Serdang dan Binjai, Selasa (28/4/2020).
.
Menurut Pangdam, Masalah pandemi Covid -19, berdasarkan rapat dan arahan Presiden Jokowi dengan para Gubernur. Ada tren yang membaik dimana laju perkembangan Covid-19 menunjukkan tren perkembangan ke arah positif.
.
Untuk itu, Pangdam mengingatkan para Babinsa yang hadir untuk terus menjaga kesehatan diri agar bisa melaksanakan program kegiatan bantuan sembako ini kepada warga yang membutuhkan bantuan tersebut.
.
Pangdam, berharap kepada Para Babinsa yang membagikan kepada warga untuk dapat memberikan edukasi sehingga mengerti dan melaksanakan Himbauan Pemerintah, mulai dari jaga jarak aman, lebih baik dirumah saja, kalau terpaksa keluar dari rumah gunakan masker, hindari keramaian.
Lanjut Mayjen TNI Fadhilah Penyaluran Paket Sembako ini merupakan bentuk kerjasama dan gotong royong, Yayasan Buddha Tzu Chi, PT.Musim Mas, Perhimpunan Masyarakat Indonesia Tionghoa Sumatera Utara (Mitsu), PTPN3 dan Arman Chandra.
“Para donatur, bertekad akan terus menggelontorkan bantuan paket sembako. Semoga wabah Covid-19 segera berlalu dan keadaan bisa pulih kembali, pungkas Pangdam.
.
Sementara itu, Asisten Teritorial atau Aster Kasdam I/BB, Kol Inf Parluhutan Marpaung, dalam laporan tertulis bahwa program bantuan sembako ini menyasar ke Panti Asuhan, Panti Jompo, Penyandang Disabilitas, Fakir miskin, penderita HIV/AIDS, masyarakat Pra sejahtera, masyarakat kehilangan pekerjaan, para petugas medis dan warga yang terdampak lainnya. (@puspentni)
