Pangulu Nagori Marihat Mayang Tidak Salurkan Uang BLT

Huta Bayu | Konstruktif.id – Seorang kepala nagori (pangulu/kepala desa) seharusnya menjadi perpanjangan tangan pemerintahan kepada masyarakat. Namun tidak demikian yang diperlihatkan Pangulu Nagori Marihat Mayang, Kecamatan Huta Bayu, Kabupaten Simalungun, Sunggul Sihombing.

Pangulu tersebut, tidak menyalurkan bantuan langsung tunai (BLT) yang bersumber dari ADD yang sudah dicairkan pemerintahan hingga tahap IV, karena Sunggul Sihombing masih menyalurkan kepada masyarakat hanya pada tahap I saja.

Seorang warga berinisial M, Rabu (28/10/2020) kepada beberapa wartawan menjelaskan mengenai BLT di Nagori Marihat Mayang. M mengatakan kalau pencairan dana BLT yang bersumber dari ADD kepada masyarakat masih tahap II yang dicairkan pihak nagori, dan itupun belum semua menerimanya.

“Masih sebahagian saja, sementara dana BLT dari pemerintah sudah cair hingga tahap keempat. Masyarakat sudah mempertanyakan namun jawaban uang tersebut sudah dihabiskan,” kata M.

SEKRETARIS PANGULU TIDAK TAHU KENDALANYA

Ernawati, sekretaris Pangulu Nagori saat ditemui di rumahnya mengatakan, kalau pencairan BLT yang sudah dibagikan kepada masyarakat masih tahap II, dan tahap ketiga akan dibagikan Kamis minggu pertama awal  November.

“Itu pembagian untuk tahap ketiga, sementara tahap kekurangannya akan dibagikan minggu depan,” katanya.

Ditanya apa kendala tidak cairnya dana BLT kepada masyarakat, Ernawati tidak mengetahui kendalanya, dan meminta kepada wartawan agar konfirmasi langsung kepada pangulu atau kepada bendahara.

Menurut pengakuan Ernawati, dia sudah pernah menegur pangulu karena dana BLT ADD tak dicairkan kepada warga. Alasannya karena banyak warga yang sudah melapor dan mengadu kepada dirinya.

Selanjutnya, saat awak media bersamaan dengan media lain memberikan informasi yang terjadi di Nagori Marihat Mayang kepada Kepala Dinas PNPM Kabupaten Simalungun, Sari Muda Purba melalui seluler mengakui kalau permasalahan di Nagori Marihat Mayang tersebut telah diketahuinya, dan dia hanya meminta agar warga melaporkan tindakan tersebut kepada Inspektorat Kabupaten Simalungun.

Sementara pangulu, Sunggul Sihombing saat dimintai penjelasan via seluler mengatakan kalau dirinya sedang sibuk dengan alasan ada urusan membawa warganya ke Polsek hingga tidak dapat ditemui. (K1)