SIANTAR | Konstruktif. Id
Suratman (56), tewas setelah terjatuh dari pohon petai setinggi tujuh meter lebih di Jalan Kalsamudra, Kelurahan Siopat Suhu, Kecamatan Siantar Timur, Kota Siantar.
Semula Suratman berangkat ke ladang miliknya mengendarai sepeda motor untuk memanen petai bersama dengan keluarganya, Senin (13/12) sore.
“Korban memanjat pohon untuk panen. Setelah di atas, korban terjatuh dari ketinggian sekitar tujuh meter, mungkin kepeleset,” kata lelaki mengaku marga Sitorus, warga sekitar lokasi.
Melihat Suratman terjatuh, Sitorus segera berusaha menolong. Setelah mengecek lebih dekat, Suratman ternyata sudah tidak bernapas lagi. Nadinya tak lagi berdenyut, setelah pergelangan tangannya diperiksa.
“Kami melihat sendiri memang sudah meninggal. Darah keluar dari hidungnya, mungkin terbentur tanah. Itu istrinya juga di sini tadi, Bang. Lihat juga waktu pas kejadian,” papar Sitorus.
Kemudian kata Sitorus, mereka mengabarkan kejadian tersebut ke personel Polsek Siantar Timur. Tidak lama berselang, personel tiba di lokasi bersama Tim Inafis Polres Siantar dan satu unit ambulans.
Tetapi karena alasan tertentu, pihak keluarga Suratman menolak untuk dilakukan autopsi. Mereka meminta jenazah dibawa pulang ke rumah duka yang kebetulan tidak begitu jauh dari lokasi kejadian.
Setelah polisi dan keluarga sepakat, jenazah dimasukkan ke dalam mobil ambulans untuk diantar ke rumah duka. Istri Suratman yang terlihat di lokasi kejadian tidak henti-hentinya menangis.
Kapolsek Siantar Timur Iptu Andre Siregar yang dikonfirmasi membenarkan adanya insiden nahas itu. Kapolsek juga mengakui bahwa pihak keluarga korban menolak proses autopsi.
“Iya, mereka minta langsung dibawa untuk selanjutnya disemayamkan. Nantilah data lengkapnya ya, lagi rapat kami sama Pak Kapolres,” ujar Iptu Andre Siregar melalui sambungan telepon seluler. (*/Gabriel Simanjuntak)
