Medan | Konstruktif.id
Pastor Leo Joosten Ginting Suka OFMCap (79), yang telah menjalani perawatan dan pemulihan Covid-19 sejak 9 Pebruari 2021, dan sudah pula dinyatakan negatif, akhirnya tutup usia, subuh 02.28 di RS Elisabet Medan, Minggu (28/2).
Jenazah Pastor yang sangat dicintai dan mencintai umat terlebih masyarakat Karo ini, dikabarkan akan disemayamkan mulai hari ini Minggu (28/2) di gereja Paroki Berastagi dan rencananya akan dikebumikan di Pemakaman Kapusin Sinaksak pada hari Selasa (2/3).
Sebelumnya, di awal menjalani perawatan di RS Covid-19, salah satu pasutri yang dekat dengan Pastor Leo, menginformasikan bahwa yang bersangkutan membutuhkan transfusi plasma darah A+ dari penyintas Covid-19.
Postingan tentang kebutuhan plasma darah yang diunggah sejak 11 Februari 2021 itu, mendapat respon yang luar biasa dari para netizen, hingga dibagikan sebanyak 1.221 kali. Sayang dari sekian banyak yang menyatakan kesediaan menjadi pendonor, dikababarkan tidak ada plasma darah yang cocok baginya.
Leo Joosten Ginting, OFMCap, merupakan seorang pastor kelahiran Nederwetten, Belanda, 9 September 1942 yang telah berkewarganegaran Indonesia dan oleh masyarakat Karo di desa Suka, Tanah Karo, pada tahun 1999, secara adat telah ditabalkan bermarga Ginting Suka bere-bere Sitepu. Beliau merupakan ketua Lembaga Pusaka Karo, pendiri Museum Pusaka Karo.
Pastor Leo Joosten Ginting, diketahui sebagai pendiri museum pusaka Karo, salah satunya berupaya melestarikan rumah adat gugung “Tirto Meciho” dan bertindak sebagai inisiator pembuatan Gereja Katolik bernuansa Inkulturatif Karo.
“Dari ratusan bahkan mungkin ribuan benda pusaka peninggalan nenek moyang suku Karo yang sebagian besar berada diluar negeri, seperti di museum negeri Belanda, Jepang dan Jerman, 50 diantaranya telah diketahui keberadaannya, dan sebagian sudah berada di Tanah Karo dan seterusnya benda-benda bersejarah ini telah memenuhi ruangan Museum Pusaka Karo yang terletak di Jalan Perwira Nomor 3 Berastagi,” tulis seorang netizen mengungkap jasa Pastor Leo semasa hidupnya.
Dituliskannya, adapun ke-50 barang pusaka Karo itu diperoleh oleh Pastor Leo, melalui pendekatan persuasif kepada orang-orang yang selama ini memang hobi mengkoleksi benda-benda suku Karo, baik yang dibeli maupun dibawa dari Tanah Karo pada saat Belanda berkuasa di republik ini.
“Pastor kelahiran Belanda yang begitu cinta dengan budaya Karo. Terima kasih Pastor atas kepedulianmu akan kelestarian budaya Karo,” tulis si netizen pengagum Pastor Leo ini lagi.
Pagi ini Minggu (28/2) pukul 09.00 WIB, jenazah Pastor Leo, akan diberangkatkan dari kapel RS St Elisabeth Jl Imam Bonjol Medan menuju Paroki St Fransiskus Asisi Berastagi.
“Seluruh acara dalam penghormatan terakhir berlangsung hingga Selasa 2 Maret 2021 dan langsung diberangkatkan untuk dimakamkan di pekuburan Ordo Saudara Dina Kapusin, Sinaksak, Pematangsiantar. Doa kita semoga beliau sampai kepada Allah Bapa dan berkumpul bersama para kudus di surga. Pace e Bene!” tulis Maria Salesta Stg di laman Facebooknya.
Selamat Jalan ke Rumah Bapa di Sorga Pastor Leo. Kami akan mengenang jasa dan pelayananmu. (Poltak Simanjuntak).
Simalungun - Konstruktif.id | Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara dan…
Simalungun - Konstruktif.id | Tim Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar melakukan…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kanit Binmas Polsek Siantar Timur AIPTU P. Simanjuntak selaku Perwira pengawas…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno SH. SIK pimpin Apel Pergeseran…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Dukung Pengamanan Pilkada 2024 ,Sebanyak 61 personel Sat Brimob Polda Sumut…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Siap Jaga Keamanan Pilkada 2024 Personil Polres Pematangsiantar mengikuti Latihan Pengendalian…