Balige | Konstruktif.id
Pemerintah Kabupaten Toba melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Toba menyelenggarakan Festival Budaya Horas Batak Naraja.
Perhelatan ini dilaksanakan Minggu (27/11/2022) di Komplek Tugu DI Panjaitan Kecamatan Balige Kabupaten Toba Provinsi Sumatera Utara.
Turut hadir Bupati Kabupaten Toba Poltak Sitorus, Wakil Bupati Tonny Simanjuntak, Sekdakab Augus Sitorus, Plt Kadis Pariwisata Rusti Hutapea, Kabag Protokoler Tri Sutrisno Samosir, Plt Kadis Kominfo Sesmon Butar – butar, Kapolres Toba AKBP Taufiq Hidayat Thayeb SH, S.ik yang di wakili Kapolsek Balige AKP Agus Salim Siagian, Dandim 0210/TU Letkol Inf Hari Sandra yang di wakili Danramil 17/Balige Kapten Inf J Sinaga, Plt Kadis Satpol PP Harianto Butar butar, Lurah Napitupulu Bernard Napitupulu dan Camat Balige Pantun Pardede
Pada Festival Budaya Horas Batak Naraja kali ini, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Toba bekerjasama dengan Yayasan Pusuk Buhit Sakti Sorimangaraja.
Peserta Festival Budaya Horas Batak Naraja terdiri dari SMP Budhi Dharma Balige, SMPN 1 Balige, MTSN Tobasa, SMPN 4 Balige, Pemenang Toba GO Talent, The Mossak Si Bolang Nauli dan Sanggar Bonavide
Bupati Poltak Sitorus dalam sambutannya mengucapkan rasa puji syukurnya kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkat dan anugerahNya, di beri waktu dan kesempatan menghadiri Festival Budaya Horas Batak Naraja tahun 2022. Dikatakan festival inj merupakan salah satu upaya pemerintah dalam mengembangkan dan melestarikan kebudayaan daerah di Kabupaten Toba.
“Saya berharap dengan kegiatan ini, kita dapat terus menerapkan nilai nilai Batak Naraja yaitu Marugamo, Maruhum, Maradat dan Marparbinotoan serta kegiatan ini bisa berkelanjutan kedepannya dengan mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bekerjasama mendukung program Batak Naraja,” katanya.
Bupati juga menambahkan bahwa semua adalah Anak Naraja dan Boru Ni Raja. Tapi yang penting katanya bukan Anak Naraja Boru Ni Raja tapi berkepribadian Batak Naraja.
Kalau bicara kepribadian, itu kata sifat. “Sifat kita orang batak haruslah raja. Yang bagaimana Naraja dan yang raja. Oleh karena itu, harus kita sepaham bersama sama,” ungkapnya
Hal itu disampaikan karena kalau tidak berkepribadian Naraja bagaimana generasi berikutnya.
“Batak Naraja adalah batak yang punya kepribadian, Marugamo. Kita tidak bicara soal agama, tetapi soal buah dari pada kehidupan Marugamo yakni saling tolong menolong dan peduli satu dengan yang lain serta bergotong royong,” ujarnya.
Menurutnya hal itulah yang harus di tumbuh kembangkan sebagai kepribadian Batak Naraja.
“Di sekolah, saya minta anak anak di ajarkan gotong royong, supaya Batak Naraja itu keliatan,” imbuhnya.
Diakhir sambutannya Bupatk Poltak mengharapkan semua warga termotivasi dan tertarik dalam melestarikan sekaligus meningkatkan ketahanan Budaya Batak Toba melalui festival festival budaya. (*/Edward Sibuea)
Discussion about this post