Penanganan Covid-19, Jokowi Sindir Kepala Daerah Jangan Minta Setop KRL Melulu
JAKARTA / Konstruktif
Wakil Wali Kota Bogor Dedie A. Rachim, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan kompak menyuarakan penghentian operasional KRL selama masa Pembatasan Sosial Berskala Besar demi menekan penyabaran virus corona atau Covid-19. Menanggapi hal itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan bersedia menghentikan operasional KRL di Jabodetabek asal Pemda siap menanggung risiko dari kebijakan tersebut.
Jokowi menyebutkan banyaknya masyarakat yang menggunakan moda transportasi tersebut untuk mencari penghidupan, seperti halnya pekerja harian, buruh, hingga pedagang asongan. “Kalau daerah mau mempersiapkan dan menanggung dari keputusan yang diminta itu akan kita berikan,” kata Jokowi dalam wawancara eksklusif di acara Mata Najwa yang disiarkan Trans7, Rabu (22/4) malam.
Dari pada meminta pemberhentian KRL, lanjut Jokowi, Pemda seharusnya lebih fokus menyiapkan jaring pengaman sosial. Menurutnya, kepala daerah tidak bisa meminta pemerintah pusat untuk menyetop operasional KRL begitu saja dan membiarkan masyarakat mencari solusi sendiri. “Jangan hanya meminta dihentikan dan ya sudah masyarakat dibiarkan cari sendiri-sendiri. Enggak bisa seperti itu. Itu yang saya enggak bisa. Bukan masalah kebijakannya. Bukan itu,” ujarnya. “Enggak apa-apa dihentikan, enggak apa-apa. Tapi mereka disiapkan dulu. Kalau tidak, kalau ada bus siapkan bus agar tidak berdesakan di KRL. Busnya diisi separuh saja agar ada physycial distancing di situ, sehingga memberikan solusi,” imbuh Jokowi. ( Sumber Jitunews)
Discussion about this post