Medan | Konstruktif.id
Keberhasilan pemerintah mengadakan dan menghadirkan vaksin Covid-19 bagi ratusan juta masyarakat Indonesia, bukannya disambut gembira oleh beberapa pihak. Sebelumnya beredar kabar miring seputar kehalalan vaksin Sinovac yang disebut mengandung ginjal monyet hijau Afrika, bahkan minyak babi.
Sementara di berbagai negara, vaksinasi sudah berlangsung lebih awal. Bahkan, Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al-Saud sudah pula disuntik vaksin COVID-19 Pfizer di Neom, Jumat (8/1).
Menteri Kesehatan Tawfiq Al-Rabiah mengucapkan terima kasih dan penghormatan kepada raja, yang telah memberikan semua jenis dukungan untuk kepentingan warga dan warga sejak awal pandemi hingga saat ini.
“Hari ini (Jumat), raja menerima vaksin untuk mencegahnya menerima virus, dan inisiatif ini menegaskan kebijakan Kerajaan selalu pencegahan sebelum pengobatan,” ujar menteri tersebut.
Putra Mahkota Mohammad bin Salman dan Pangeran Khalid bin Salman bersama dengan beberapa pejabat senior Arab Saudi lainnya, telah mengambil dosis pertama vaksin, sementara lebih dari satu juta orang telah mendaftar untuk menerimanya dengan lebih dari 100.000 yang diinokulasi hingga saat ini di tiga pusat vaksin di Riyadh, Makkah dan Provinsi Timur.
Entah pengaruh dari Negeri Arab ini, Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan bahwa vaksin Covid-19 produksi Sinovac, China, yang dibeli Pemerintah Indonesia suci dan halal.
Hal tersebut merupakan hasil sidang Komisi Fatwa MUI yang digelar pada Jumat (8/1/2021) siang.
“Komisi Fatwa menyepakati bahwa vaksin Covid-19 yang diproduki Sinovac suci dan halal,” ujar Sekretaris Komisi Fatwa MUI Asrorun Ni’am dalam konferensi pers secara virtual, Jumat sore.
Walau Fatwa sudah ada, vaksinasi tidak lalu bisa dilaksanakan. Niam memastikan bahwa kebolehan penggunaan vaksin Covid-19 tersebut sangat terkait dengan keputusan atas aspek keamanan dari BPOM.
“Dengan demikian, fatwa MUI terkait produk vaksin Covid-19 dari Sinovac, China, ini akan menunggu final dari BPOM,” ujarnya. (Poltak Simanjuntak).
Discussion about this post