Polres Siantar Periksa 14 Orang Saksi Penganiaya Intel

 

POLRES SIANTAR | Konstruktif. Id

Enam hari berjalan persoalan kasus segerombolan pemuda yang menghajar Intel Polres Siantar, sejauh ini Satreskrim Polres Siantar tengah melakukan pemeriksaan terhadap 14 orang saksi.

Hal tersebut dilakukan kepolisian setelah korban yang merupakan anggota polisi Bripka Jimi Damanik (31), bertugas di Sat Intelkam Polres Siantar, membuat laporan pengaduan resmi ke ruang SPKT.

Laporan Bripka Jimi ditindaklanjuti, termasuk Satreskrim Polres Siantar kini sedang melakukan pencarian terhadap salah seorang pelaku yang identitasnya sudah dikantongi.

“14 saksi sudah dilakukan pemeriksaan terkait kasus anggota kepolisian yang dianiaya sejumlah pemuda,” ujar Kasat Reskrim AKP Banuara Manurung dikonfirmasi wartawan, Sabtu (7/1/2022) sore via telepon.

Terhadap ke-14 orang saksi tersebut, Satreskrim Polres Siantar juga akan mendalami keterangan-keterangan saksi lainnya untuk mengarah kepada para pelaku yang melakukan penganiayaan terhadap Bripka Jimi dan tiga keluarganya.

“Saat ini kami masih melakukan pendalaman terhadap keterangan saksi-saksi untuk mengarah kepada para pelaku yang terlibat penganiayaan terhadap anggota kepolisian itu,” kata mantan kapolsek di Samosir itu.

Dijelaskan, sebelum terjadinya aksi penganiayaan, Bripka Jimi dan keluarganya sempat mengatakan kepada para pemuda yang menganiaya, kalau mereka adalah anggota kepolisian. Namun hal itu tidak diindahkan para pemuda tersebut dan tetap melakukan penganiayaan.

“Kejadian ini berawal dari senggolan mobil yang menyebabkan kaca spion mobil yang dikendarai Bripka Jimi rusak setelah disenggol atau tepatnya diserempet,” ucap Kasat Reskrim kembali.

Bripka Jimi Damanik dihajar di sekitar Jalan Bahkora Atas, Simpang Jalan Sipisang V, Kelurahan Tong Marimbun, Kecamatan Siantar Marimbun, Kota Siantar pada Minggu (2/1/2022) malam.

Saat itu Bripka Jimi mengendarai mobil Toyota Calya BK 1432 WM miliknya bersama sang adik Prima Manik (29) seorang personel Sat Brimob, dan Benni Fadasa Sitompul (30), serta Luhut Simanjuntak (49).

Mereka melaju dari arah Jalan Parapat hendak menuju ke arah Jalan Melanthon Siregar, melalui Jalan Bahkora II. Kemudian tiba-tiba mobil bersenggolan dengan mobil Calya Putih BK 1432 WM.

Hanya saja, pasca kejadian, mobil Calya putih BK 1432 WM langsung kabur. Bripka Jimi melakukan pengejaran sampai ke Simpang Jalan Sipisang V.

Di sana, mereka melihat mobil Calya berhenti. Setelah menghampiri pengemudi Calya BK 1432 WM, tiba-tiba segerombolan pemuda yang berada di lokasi langsung mengeroyok.

Mereka mengeroyok Benni Fadasa Sitompul dan Prima Manik. Bripka Jimi berusaha melerai dengan mengatakan bahwa mereka adalah anggota Polri yang saat ini aktif bertugas di Polres Siantar.

Bripka Jimi menyebut kedatangannya ke lokasi Simpang Jalan Sipisang V hanya ingin menyelesaikan perselisihannya dengan pengemudi Calya BK 1432 WM.

Namun pengemudi Calya bersama segerombolan pemuda yang berada di lokasi tak peduli, mereka melakukan penganiayaan terhadap Bripka Jimi.

Mobil milik Jimmi pun ikut mengalami kerusakan, seperti kaca spion dan bodi lecet. Akibat kejadian itu Bripka Jimi juga mengalami luka memar di bagian mata sebelah kirinya.

Tidak terima dikeroyok, Bripka Jimi membuat laporan pengaduan ke Polres Siantar dengan laporan polisi nomor :LP/B/1/I/2022/SPKT/POLRES PEMATANGSIANTAR/POLDA SUMATERA UTARA.

Kasat Intelkam Polres Siantar Arifin Pakpahan yang dikonfirmasi, Selasa (4/1/20222) sore, membenarkan kejadian. Dia sempat kaget saat awak media ini mengetahui kasus itu.

“Dari mana tau infonya masbro?” tanya Kasat. Setelah dijelaskan kalau informasi adanya kejadian sudah menyebar luas ke telinga wartawan, dia pun membalas pesan emoticon bertandakan setuju. (*/Gabriel Simanjuntak)