Prabowo Puji Jokowi Setinggi Langit, Pengamat : Konsukuensi jadi Anak Buah
Jakarta / Konstruktif
Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, pujian Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto terhadap kinerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan hal wajar. Sebab, saat ini Prabowo Subianto merupakan Menteri Pertahanan (Menhan) atau anak buah Presiden Jokowi. “Masa iya anak buah mengkritik bosnya. Tak sopan dan tak beradab,” ujar Ujang Komarudin kepada wartawan, Sabtu (25/4). “Dan itu konsekuensi jadi anak buah Jokowi (menteri Jokowi),” ungkapnya.
Ujang mengatakan, justru tak elok dan tak pantas jika Prabowo mengkritik Jokowi. “Adabnya anak buah ya tak boleh mengkritik bosnya. Menteri ya tak pantas mengkritik presiden yang telah mengangkatnya,” ujarnya. Namun dia berpendapat, sikap puja puji Prabowo tersebut mungkin membuat masyarakat bingung. “Dulu ketika Pilpres tak mengakui kemenangan Jokowi. Namun ketika sudah jadi Menhan, melakukan puja puji pada Jokowi. Hal tersebut sebenarnya merupakan hal yang biasa dalam politik,” katanya. Sebab, politik selalu berubah-berubah sesuai dengan kepentingan. Dulu lawan, saat ini kawan. “Saat ini teman, besok jadi musuh. Tak ada yang aneh dalam politik,” imbuhnya.
Dia melanjutkan, politik Indonesia itu basisnya kepentingan. Dia menambahkan, jika kepentingannya beda maka akan berseteru. Dan jika kepentingannya sama maka akan bersekutu. Oleh karena itu, banyak orang menyebut bahwa tak ada kawan dan lawan yang abadi. Yang ada itu kepentingan,” pungkas Ujang.
Ketua Umum Partai Gerindra itu mengungkapkan, Presiden Joko Widodo selama ini terus berjuang demi kepentingan bangsa dan rakyat Indonesia. Hal itu diungkapkannya setelah enam bulan dirinya bergabung dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM) sebagai Menteri Pertahanan. “Selama saya menjadi bagian kabinet beliau (Jokowi), saya bersaksi bahwa beliau terus berjuang demi kepentingan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia,” ujar Prabowo. Prabowo melihat selama ini, dalam mengambil keputusan, Jokowi selalu mementingkan keselamatan masyarakat miskin dan yang paling lemah. Prabowo juga menilai Jokowi berkomitmen untuk membersihkan pemerintahan dari praktik korupsi.
Untuk itu, Prabowo pun berterima kasih kepada semua kader Partai Gerindra yang telah memberi kepercayaan, termasuk mendukung pada saat dirinya mengambil keputusan besar dan berat.
“Saya sekarang tetap minta dukungan saudara, percayalah kepada pimpinanmu, pimpinanmu tidak mungkin akan mengambil keputusan yang merugikan partai, apalagi rakyat, bangsa, dan negara Indonesia,” katanya.
Prabowo juga mengungkapkan alasan dirinya mengambil keputusan untuk bergabung di kabinet pemerintahan Jokowi. Menurut dia, keputusan itu diambil untuk langkah rekonsiliasi nasional dengan mengesampingkan kepentingan partai hingga perasaan pribadi.
“Demi satu hal utama, yaitu kerukunan nasional, persatuan nasional, dan rekonsiliasi nasional,” terang Menteri Pertahanan tersebut. (Merah Putih. Com)
Discussion about this post