Balige | Konstruktif.id
Pelaksana Tugas Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Toba, Provinsi Sumatera Utara, Sofian H Sitorus diruang kerjanya di Balige, Kamis (9/6/2022) mengatakan program unggulan Pemerintah Daerah Kabupaten Toba tahun ini menyasar pertanian padi, jagung, kopi dan tenun.
“Hal ini mengingat Kabupaten Toba merupakan daerah pertanian,” ujarnya.
Alasan lain, lanjut Sofian, pertanian merupakan sektor penyumbang terbesar atas Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Toba. “Ini dapat dilihat dari PDRB tahun 2021. Berdasarkan harga konstan PDRB Kabupaten Toba mencapai 5.659.102,66. Bila berdasarkan harga berlaku mencapai 8.226.129,” pungkasnya.
Terpisah, Kepala Perdagangan, Perindustrian dan Koperasi UKM, Salomo Simanjuntak diruang kerjanya di Balige, menyebutkan, tenun masuk menjadi program unggulan, mengingat masyarakat Kabupaten Toba kental dengan adat istiadat.
Oleh sebab itu, lanjut Salomo, penguatan pengetahuan penenun di bidang berbagai motif perlu terus ditingkatkan/dikembangkan, supaya penenun tidak hanya mampu memproduksi ulos, tetapi juga motif fashion.
Penguatan pengetahuan dimaksud yakni dengan memberikan pelatihan membuat motif, mewarnai dan menciptakan pewarna dari bahan alami.
“Maksudnya, pemerintah daerah dalam hal ini tidak lagi hanya memberikan bantuan benang seperti tahun-tahun sebelumnya, tetapi bagaimana supaya penenun dapat menciptakan motif inovasi, mengikuti perkembangan jaman. Karena nilai ulos atau fashion ditentukan oleh motif, kerapian dan perpaduan warna,” katanya seraya menguraikan, jumlah penenun di Kabupaten Toba sebanyak 604 pengrajin, 589 diantaranya industri rumah tangga, 9 industri kecil dan 6 industri sedang. (*/Edward Sibuea)
