Simalungun | Konstruktif.id
Hingga saat ini Satgas Penanganan COVID-19 Simalungun belum merekomendasi dilaksanakannya sekolah tatap muka di Kabupaten Simalungun. Rekomendasi belum dibuat mengingat Satgas belum memperoleh surat resmi dari pemerintah atasan menyangkut izin pelaksanaan sekolah tatap muka.
Akmal menyebutkan bahwa pemerintah akan membuka sekolah tatap muka masih dalam wacana. “Surat resmi dari kementerian belum kita terima. Bicara kelembagaan tentu kita harus menerima surat resmi baru kita keluarkan surat resmi,” kata Juru Bicara Satgas Penanganan COViD-19 Simalungun, Akmal Siregar, kepada Konstruktif Rabu (30/12/2020) sore.
Begitupun, kata Akmal, pihaknya sudah sudah melakukan persiapan jika izin belajar tatap muka di sekolah secara resmi sudah turun. Persiapan yang dilakukan anatra lain Satgas telah melakukan survai sekolah-sekolah yang berada di bawah binaan Pemkab Simalungun seperti SD dan SMP. Survai yang dilakukan berupa kesiapan sekolah dalam hal pengadaan cuci tangan, kamar mandi dan kapasitas maksimal siswa dalam kelas seperti diatur dalam Perbup No 26 Tahun 2020.
“Hal-hal seperti itu menjadi kajian bagi kita dalam membuat kebijakan jika surat sudah turun dari kementerian. Kita melihat kesiapan sekolah, keadaan COVID-19 sekarang dan langkah penyiapan vaksin karena mulai bulan Januari ini sudah mulai vaksin,” ujarnya.
Akmal menegaskan dalam membuat kebijakan menyangkut masalah COVID-19 pihaknya sangat hati-hati dan penuh pertimbangan mengingat perkembangan kasus COVID-19 berbeda dalam ukuran hari. Saat ini ada lagi perkembangan COVID-19 terbaru di dunia yaitu ditemukannya varian baru virus Corona membuat pemerintah Indonesia melarang WNA mengunjungi Indonesia. Keadaan seperti ini, kata Akmal, juga menjadi pertimbangan dalam membuat kebijakan menyangkut COVID-19 pada awal tahun 2021 mendatang.
Sementara itu saat ditanya tentang persiapan Satgas COVID-19 dalam penanganan COVID-19 dalam rangka liburan Tahun Bru 2021 mendatang Akmal menyebutkan pihkanya tidak membentuk tim Satgas khusus. Begitupun, katanya, pihaknya tetap menerjunkan petugas meski tidak kelihatan akan tetapi bergabung dengan pengamanan yang sudah ada dibentuk dibentuk kepolisian dan TNI di tempat-tempat objek wisata seperti di Parapat. “Kita bergabung di situ. Kita tidak membentuk tim khusus. Karena di setiap kecamatan dan nagori Satgas kita ada,” ujarnya.
Sementara menyangkut perkembangan COVID-19 di Simalungun, terang Akmal, per 30 Desember 2020, kasus terkonformasi positif COVID-19 yang sedang dirawat 28 kasus, meninggal 35 kasus, dan jumlah pasien sembuh sebanyak 508 pasien. Menurutnya, sebagian besar wilayah kecamatan masih zona kuning dan beberapa kecamatan sudah zona hijau.
Dalam pencegahan penularan COVID-19 Akmal kembali menghimbau agar tetap mematuhi Protokol Kesehatan. “Masyarakat Simalungun diharapkan tetap memakai masker, menggunakan handsanitizer, dan jaga jarak. Jaga kesehatan kita untuk menjaga kesehatan orang di sekitar kita,” katanya. (K2)
