Medan | Konstruktif.id
Publik, utamanya pelayan dan jemaat gereja terbesar di Indonesia itu menaruh harap akan terjadi perubahan ke arah yang lebih baik di tengah dukungan besar dan mayoritas para peserta Sinode Godang HKBP ke 65, terhadap terpilihnya Pdt Dr. Robinson Butar Butar sebagai Ephorus baru.
Hal tersebut disampaikan oleh Saurlin Siagian salah seorang anggota Tim Renstra HKBP kepada Konstruktif, Rabu (16/13).
Dikatakannya bahwa HKBP (Huria Kristen Batak Protestan), sebagai gereja dengan jemaat Kristen terbesar di Indonesia, dan organisasi keagamaan terbesar ketiga di Indonesia setelah NU dan Muhammadyah.
“Karena itu, HKBP memiliki posisi dan potensi peran strategis untuk mendorong Indonesia yang lebih baik,” ujar Saurlin yang juga dikenal sebagai Anggota Komisi Lingkungan PGI ini.
HKBP baru saja melakukan pergantian kepemimpinan di periode 2020 – 2024 yang akan bermarkas di Pearaja Tarutung.
“Oleh karena itu ada 4 (empat) hal penting dan strategis yang perlu segera dilakukan oleh kepemimpinan HKBP yang baru,” tegasnya.
Dia menyebutkan, mendesaknya menyelamatkan ke-Indonesia-an dan kebangsaan yang saat ini sedang terganggu oleh kelompok intoleran, dengan cara bergandengan tangan dan kerjasama dengan lembaga keagamaan lainnya utamanya – namun tidak terbatas pada – Nahdlatul Ulama.
“Selama ini Nahdlatul Ulama terkesan sendirian dalam menjaga Indonesia. Pertemuan secepatnya perlu dilakukan pemimpin terpilih untuk membicarakan aliansi bersama ini,” harapnya.
Dalam konteks pandemi Covid-19, kata Saurlin, Ephorus terpilih perlu segera menyampaikan posisi dan sikapnya terkait agenda dan kebijakan pemerintah terkait Covid-19 ini untuk memberikan dukungan pada penyelamatan jemaat dari pandemi.
“Selain itu, memberikan arahan dan panduan yang jelas kepada jemaat bagaimana seharusnya acara dan tata keagamaan khususnya HKBP dilakukan”, kata Saurlin Pengajar di UDA ini.
Juga krisis lingkungan dan iklim disoroti juga oleh Saurlin. Kepemimpinan baru HKBP harus memberikan prioritas agenda dan kebijakannya untuk merespon krisis lingkungan dan iklim.
“Krisis lingkungan dan iklim bukan hanya menyebabkan rusaknya ketahanan ekonomi jemaat, tetapi juga telah menyebabkan munculnya berbagai jenis penyakit baru,” terangnya.
Saurlin yang dikenal juga sebagai pengamat sosial yang aktif menyuarakan kritisasi dalam berbagai isu strategis Sumatera Utara ini tidak lupa menumpangkan harap terkait Danau Toba dan Food Estate.
“Karena mayoritas jemaat HKBP berada di Sumatera Utara, sebaiknya ephorus juga memberikan dan menyampaikan posisinya terhadap investasi besar besaran yang saat ini terjadi di Sumatera Utara, seperti memastikan pembangunan kawasan Danau Toba yang berkeadilan, menghormati adat, dan berwawasan lingkungan, termasuk memberikan posisi terhadap agenda pemerintah membangun Food Estate di pantai barat Sumatera Utara,” tutupnya. (Poltak Simanjuntak).
Simalungun - Konstruktif.id | Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Calon Gubernur/Wakil Gubernur Sumatera Utara dan…
Simalungun - Konstruktif.id | Tim Keamanan dan Ketertiban (Kamtib) Lapas Narkotika Kelas IIA Pematangsiantar melakukan…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kanit Binmas Polsek Siantar Timur AIPTU P. Simanjuntak selaku Perwira pengawas…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Kapolres Pematangsiantar AKBP Yogen Heroes Baruno SH. SIK pimpin Apel Pergeseran…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Dukung Pengamanan Pilkada 2024 ,Sebanyak 61 personel Sat Brimob Polda Sumut…
Pematangsiantar - Konstruktif.id | Siap Jaga Keamanan Pilkada 2024 Personil Polres Pematangsiantar mengikuti Latihan Pengendalian…